
"Banjir yang sempat merendam rumah penduduk sejak Selasa dinihari sekitar pukul 02.00 WIB, sampai sore ini kawasan tempat tinggal kami masih terendam banjir namun ketinggian air sudah mulai surut, diperkirakan malam tadi sudah kering," kata seorang warga Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, Budi, Selasa.
Meski banjir sudah surut, namun genangan air masih ada di kawasan rumah warga di Jalan Belakang Bappeda atau Jalan Simpang Pramuka II itu sampai Selasa sore sekitar 30 centimeter.
Banjir yang merendam kawasan permukiman yang terendam banjir itu juga di Jalan Ronggolawe kedua kawasan ini berlokasi di sekitar Sungai Bengaris, sehingga kalau hujan lebat dalam waktu cukup lama pasti terendam.
Selain dua kawasan itu banjir bandang juga sempat merendam tempat lain diantaranya Jalan Pararawen dan Jalan Sudirman Gang Ahmad puluhan rumah di kawasan tersebut terendam banjir.
Selain itu, banjir juga merendam kawasan Jalan Bangau Gang Cendrawasih, Jalan Pramuka II Gang Siaga dan Gang Penegak, Jalan Pengunung Muller, Jalan Pendreh sekitar APMS, sebagian Jalan Ahmad Yani, Jalan Pramuka.
Banjir juga merendam kawasan Bukit Bambu jalan yang menghubungkan Muara Teweh - Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah dan sebagian Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru.
"Semua tempat itu kini sudah surut kecuali banjir di Jalan Belakang Bappeda yang masih terendam banjir," katanya.
Hujan lebat yang melanda kabupaten pedalaman Sungai Barito itu terjadi Senin (23/4) malam sekitar pukul 18.35 WIB hingga pagi hari masih turun hujan, namun tidak selebat tengah malam.
Akibatnya Sungai Bengaris yang merupakan anak Sungai Barito meluap dan melanda sejumlah pemukiman penduduk di dataran rendah.
Warga lainnya Hariadi tinggal di Jalan Ronggolawe mengatakan banjir ini memang tidak lama biasanya hanya sekitar 5-6 jam, namun membuat aktivitas warga terganggu, karena rumah sebagian besar terendam air.
Banjir ini akan parah dan lebih lama kalau Sungai Barito naik, namun saat hujan turun, sungai yang wilayah hulunya di Kalteng dan bermuara di laut Jawa wilayah Kalimantan Selatan itu debit airnya tidak naik.
"Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan," jelas dia.
Banjir yang melanda kawasan pemukiman itu masih belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun harta benda.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah rumah penduduk terendam banjir ini mencapai 184, milimeter.
"Hujan yang tercatat di BMKG tersebut terjadi sekitar 13 jam lebih dengan intensitas sangat lebat," ujarnya
0 Response to "Banjir di Muara Teweh mulai surut"
Posting Komentar