"Di Palangka Raya terdapat 332 badan usaha. Sebanyak 277 diantaranya sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Sementara 105 sisanya belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Pernyataan itu diungkapkan Fitria dalam acara pertemuan badan usaha dan sosialisasi jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) bersama wali kota Palangka Raya HM Riban Satia.
Dia mengatakan, sebanyak 227 badan usaha yang sudah mendaftarkan diri ini, di dalamnya terdapat 25.163 jiwa. Sementara pada 105 badan usaha yang belum terdaftar, badan usaha ini memiliki jumlah peserta 569 jiwa.
Fitria menerangkan, data tersebut diperoleh pihaknya dari instansi terkait seperti Dinsosnaker, Kadin, Dinsosnaker dan BPMTPSP "Kota Cantik" Palangka Raya.
"Data ini menunjukkan bahwa sebanyak 31,6 persen badan usaha yang ada di Palangka Raya belum melakukan registrasi ke BPJS Kesehatan," katanya.
Dia mengatakan, telah melakukan beberapa upaya memperluas kepesertaan jaminan kesehatan yang diantaranya seperti bersurat dan melakukan kunjungan langsung kepada badan usaha. Selain itu juga melaksanakan sosialisasi rutin, melaksanakan perjanjian kerja sama serta dengan menggelar forum komunikasi dengan menyampaikan "feedback" kepada pemerintah dalam progres implementasi JKN-KIS di Kota Palangka Raya.
Melalui kegiatan ini, dia berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk melalui acara pertemuan badan usaha, perluasan kepesertaan dapat diwujudkan.
"Saya sendiri juga telah merasakan manfaat BPJS. Untuk itu kami selaku pemerintah kota tentu mendukung program PBJS Kesehatan dan kami pun berharap nantinya seluruh masyarakat Palangka Raya menjadi peserta aktif," kata Wakil Wali Kota, Mofit Saptono Subagio yang juga hadir dalam acara itu.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "105 Badan Usaha Belum Daftar Kepesertaan BPJS"
Posting Komentar