
"Dengan diberikannya motivasi kita berharap pembangunan di desa yang dibiayai menggunakan dana desa dan alokasi dana desa bisa lebih terarah dan tepat sasaran," katanya di Sampit, Sabtu.
Jhon juga berharap serapan DD dan ADD bisa lebih maksimal sehingga pembangunan di desa bisa maju dan memberikan manfaat positif bagi warga.
"Seluruh kepala desa di Kotawaringin Timur rencananya akan kita kumpulkan untuk dilakukan pertemuan, dan itu sudah menjadi agenda rutin DPRD," terangnya.
Pertemuan kepala desa se-Kotawaringin Timur dengan DPRD itu selain untuk memberikan motivasi program pembangunan juga untuk mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
"Di triwulan pertama ini serapan anggaran DD dan ADD masih belum maksimal, hal itu terjadi tidak hanya akibat dari kurang pahamnya kepala desa dan aparaturnya, namun juga akibat masih adanya rasa ketakutan kepala desa dalam menggunakan anggaran," ucapnya.
Menurut Jhon, ketakutan kepala desa dalam menggunakan anggaran itu karena banyaknya kepala desa yang masuk penjara akibat salah penggunaan DD dan ADD.
"Sebetulnya tidak perlu takut menggunakan anggaran, asalkan penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam APBDes," kelasnya.
Jhon mengatakan, ketakutan kepala desa menggunakan anggaran tentunya akan berdampak pada serapan anggaran dan pelaksanaan program pembangunan desa tidak bisa maksimal.
"Tujuan kita memanggil dan mengumpulkan seluruh kepala desa di Kotawaringin Timur itu adalah agar mereka tidak takut lagi menggunakan anggaran dan memotivasi kepala desa untuk lebih kreatif membuat program pembangunan desa yang tidak bertentangan dengan aturan," demikian Jhon Krisli.
0 Response to "DPRD nilai program pembangunan desa di Kotim belum maksimal"
Posting Komentar