Informasi dari masyarakat di Desa Wungkur Baru dan desa Baruang Kabupaten Barsel bahwa lahan di lokasi cetak sawah tersebut tidak bisa ditanami padi dan lebih terlihat seperti kolam, kata Ina di Palangka Raya, Senin.
"Saya minta Pemerintah Provinsi beri perhatian terhadap masalah cetak sawah ini. Jangan sampai program yang menghabiskan banyak anggaran ini menjadi sia-sia," tambahnya.
Wakil Rakyat dari Dapil Kalteng IV meliputi Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur dan Mururng Raya ini mengaku, selain masalah cetak sawah yang diterima saat melakukan reses perseorangan, larangan membuka lahan dengan cara dibakar dan minimnya tenaga medis juga turut dikeluhkan masyarakat.
Dia mengatakan masyarakat di Kabupaten Barsel, khususnya di desa Wungkur Baru dan desa Baruang, sangat mengharapkan adanya solusi terhadap larangan membakar tersebut. Sebab, sekarang ini pihaknya kesulitan untuk bercocok tanam akibat larangan tersebut.
"Masyarakat di Desa Wungkur Baru dan Desa Baruang meminta agar adanya tenaga medis yang menetap. Sampai saat ini, tenaga medis hanya datang sesekali untuk tanda tangan kehadiran. Kalau di desa Baruang hanya ada 1 tenaga Bidan," bebernya.
Anggota Komisi D DPRD Kalteng ini menilai selama ini para tenaga medis lebih banyak menumpuk di daerah perkotaan, sehingga alangkah baiknya apabila pihak pemerintah khususnya Dinas Kesehatan melakukan "rolling" (tugas bergulir) kepada tenaga medis yang menumpuk tersebut, untuk menutupi kekurangan tenaga medis di pelosok Desa.
"Kebanyakan tenaga medis lebih menumpuk didaerah perkotaan. Apabila seperti ini, sudah jelas di Desa kekurangan tenaga Medis, oleh karena itu, saya menyarankan agar pihak pemerintah melalui instansi terkait yaitu Dinas kesehatan melakukan "rolling" untuk mencukupi kekurangan dari tenaga medis didaerah pelosok," demikian Ina.
0 Response to "Anggota DPRD ini sebut cetak sawah di Barsel sia-sia"
Posting Komentar