"Pemerintah daerah berharap semua nelayan segera menempati rumah yang sudah disiapkan karena ini demi keamanan. Rumah di pantai sangat rawan abrasi," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Rabu.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, saat ini baru 60 kepala keluarga yang siap direlokasi, padahal pemerintah sudah menyiapkan 88 rumah. Mereka segera menempati rumah beton permanen time 36 itu dalam beberapa hari ke depan.
Nelayan yang diprioritaskan segera pindah adalah mereka yang rumahnya sangat dekat dengan bibir pantai. Sisanya, pemerintah daerah mengajak 28 kepala keluarga nelayan lainnya untuk bersedia direlokasi.
Saat ini pemerintah kecamatan dan desa terus membujuk dan memberi pemahaman kepada nelayan untuk segera menempati rumah baru tersebut. Pendekatan persuasif dilakukan sebelum pemerintah daerah melakukan tindakan tegas memindahkan seluruh nelayan dari pantai tersebut.
Nelayan seharusnya bersyukur karena pemerintah sudah menyiapkan rumah yang bagus dan lokasi sangat representatif. Jika ngotot bertahan pun, nelayan akan kesulitan karena tidak bisa mendapatkan sertifikat tanah di pantai lantaran kawasan itu milik negara.
Selain itu, abrasi masih mengancam dan terus meluas. Sudah puluhan rumah warga terpaksa dibongkar karena pondasi rumah tergerus emosi. Pemerintah sedang membangun sabuk pantai dan akan menata kawasan itu menjadi objek wisata yang menarik.
"Kalau kita tidak mampu mengisi 88 rumah yang sudah dibangun itu, maka pemerintah pusat enggan mengucurkan bantuan berikutnya. Padahal ada lebih dari 300 rumah yang nantinya kita relokasi seluruhnya," kata Taufiq.
Pemerintah daerah juga terus berupaya melengkapi fasilitas yang dibutuhkan nelayan di lokasi relokasi. Usulan pengerukan anak sungai juga sudah disampaikan agar nantinya nelayan bisa membawa masuk kapal mereka dari pantai menuju sampai ke dermaga dekat perumahan mereka.
0 Response to "60 Nelayan Kotawaringin Timur Bersedia Direlokasi"
Posting Komentar