"Data penerima Rastra harus diperbarui setiap tahun, sebab data lama dikhawatirkan tidak sesuai dengan fakta di lapangan," katanya di Sampit, Kamis.
Rudianur mengatakan, perbaikan data penerima Rastra perlu dilakukan setiap tahun, tujuannya agar Rastra tersebut diterima kepada pihak yang lebih memerlukan bantuan atau tepat sasaran.
Setiap masyarakat yang menjadi RTS penerima Rastra tentunya tidak ingin hidup selalu miskin, mereka pasti akan berusaha untuk merubah ekonomi keluarga kearah yang lebih baik.
Bagi mereka yang mampu merubah perekonomian keluarganya tentunya tidak layak lagi menjadi RTS penerima Rastra.
"Data penerima Rastra mesti selalui diperbarui atau di-update. Hal ini penting agar tujuan Rastra tepat sasaran," katanya.
Rudianur mengatakan, bisa saja data itu sudah cukup lama. Diperkirakan banyak RTS yang tingkat sosialnya sudah berubah. Misalnya, dulu tak mampu sekarang sudah berkecukupan dan sebaliknya.
"Hal itulah yang perlu jadi kajian kembali dan harus dirumuskan secepatnya, agar tidak menimbulkan salah duga. Sebab, dengan ada yang dapat dan tidak di masyarakat, rentan menyebabkan kecembururan sosial," katanya.
Rudianur menegaskan, petugas pencari data RTS dalam melaksanakan pendataan, jangan hanya mendapat data dari meja.
Pendataan harus turun ke lapangan langsung dengan melakukan kunjungan langsung dari rumah ke rumah calon penerima Rastra. Jangan berharap data diberikan kepala desa atau RT saja.
"Data harus valid, sehingga nantinya betul-betul tepat sasaran. Ini untuk menghindari adanya kecurigaan terjadinya nepotisme dan kolusi," tandasnya.
Rudianur juga meminta agar pemerintah daerah dalam hal ini Bulog sebagai pihak yang dipercaya untuk selalu menjaga kualitas beras.
"Kualitas beras selalu menjadi perhatian, sebab beras tersebut dikunsumsi oleh manusia bukan untuk hewan jadi kualitasnya juga harus bagus," demikian Iswanur.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Agar Tepat Sasaran, Pemkab Ini Diminta "Update" Data Penerima Rastra"
Posting Komentar