Wakil Wali Kota Mofit Saptono Subagio di Palangka Raya, Sabtu mengatakan tradisi gotong royong harus terus dilakukan masyarakat dalam upaya mengantisipasi bencana alam banjir.
"Seiring semakin tingginya intensitas hujan dan naiknya debit air Sungai Kahayan, kita secara rutin harus menjaga lingkungan dengan membersihkan saluran drainase. Paling baik dilakukan dengan gotong royong," katanya.
Dia mengajak komunitas bersama-sama masyarakat membangun dan menumbuhkembangkan kembali semangat dan budaya gotong royong dalam upaya meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan.
"Kerja sama seluruh elemen masyarakat daerah ini diperlukan guna memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana banjir dan upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan," katanya.
Dia mencontohkan, kerja sama masyarakat dalam lingkup terkecil seumpama tidak membuang sampah sembarangan serta membersihkan saluran drainase secara berkala di lingkungan tempat tinggal masing-masing agar tidak banjir karena saluran air tersumbat.
"Dengan semakin aktifnya peran masyarakat dan komunitas dalam bergotomg royong, maka upaya pemerintah kota dalam mencegah dan mengatasi bencana alam banjir akan semakin maksimal di masa mendatang," kata mofit.
Dia mengatakan, pemerintah terus berupaya mengatasi berbagai persoalan bencana alam, salah satunya masalah banjir. Semua ini dilakukan bagi kenyaman warga kota sehingga Palangka Raya di masa mendatang bebas banjir dan bebas air tergenang.
Selain pembersihan dan normaslisasi saluran drainase, dalam upaya antisipasi bencana alam banjur yang selalu terjadi ketika musim hujan, pemerintah kota juga telah mengusulkan pembangunan tiga saluran drainase utama senilai 10,3 miliar.
Editor: Zaenal Abidin
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Ayo Gotong Royong Jaga Kebersihan Drainase Ansitipasi Banjir, Ini Permintaan Pemkot"
Posting Komentar