
"Antisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus dilakukan mulai sekarang agar tidak sampai menjadi bencana," katanya di Sampit, Jumat.
Rimbun mengingatkan pemerintah daerah tidak lengah dengan menyiagakan tim di wilayah rawan karhutla.
Untuk mempermudah kerja di lapangan mulai sekarang tim penanggulangan bencana karhutla harus memetakan daerah rawan kebakaran.
"Pencegahan terjadinya karhutla tidak hanya menjadi tugas tim pencegahan karhutla, namun dibutuhkan kepedulian, kesadaran, dan keterlibatan masyarakat," katanya.
Rimbun mengatakan, karhutla harus di cegah agar tidak meluas dan menjadi bencana, sebab dampak dari karhutla yakni asap tidak hanya dapat mengganggu kesehatan manusia, namun dapat berdampak pada kerusakan lingkungan tetapi dapat mengganggu perekonomian daerah.
"Kita berharap bencana kabut asap dampak karhutla tidak terulang lagi, untuk itu pencegahannya harus di lakukan mulai sekarang," ucapnya.
Rimbun mengimbau seluruh petani untuk tidak membuka lahan pertaniannya dengan cara membakar karena hal tersebut dapat berdampak buruk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur mulai memetakan kawasan rawan kebakaran lahan dan hutan yang terdapat di 50 wilayah yang harus diwaspadai.
"Ada 50 desa dan kelurahan rawan kebakaran hutan dan lahan di 17 kecamatan. Artinya, seluruh kecamatan memiliki lokasi rawan kebakaran lahan, terlebih di kawasan kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf.
BPBD membuat peta rawan kebakaran lahan dan hutan sesuai perintah Kementerian Lingkungan Hidup. Data tersebut disampaikan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur dan akan ditetapkan melalui keputusan bupati.
Desa dan kelurahan yang masuk dalam kawasan rawan kebakaran itu memang terkadang lebih awal terjadi kebakaran lahan saat kemarau karena lahannya memang sangat kering.
Peta rawan kebakaran lahan dan hutan itu juga menjadi acuan pemerintah dalam membuat kebijakan dan mengambil tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Kotawaringin Timur termasuk daerah paling rawan kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Tengah. Kabupaten ini memiliki tanah gambut dalam yang cukup luas.
Saat kemarau, gambut tebal sangat mudah kering dan terbakar, sedangkan pemadamannya sulit karena api membakar hingga beberapa meter ke dalam tanah, meski api di permukaan tanah sudah padam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit memprediksi, curah hujan akan berkurang pada Juli dan Agustus nanti sehingga potensi kebakaran lahan meningkat. Untuk itu, sejak Juni nanti kebakaran lahan sudah harus dicegah dan diantisipasi.
"Sesuai arahan presiden, lebih baik diantisipasi sejak dini supaya jangan sampai terjadi kebakaran lahan dan kabut asap. Kotawaringin Timur ini rawan, bahkan saat musim hujan, kita harus menangani kebakaran lahan," jelas Yusuf.
0 Response to "Seluruh kecamatan di Kotim rawan kebakaran lahan"
Posting Komentar