"Hari ini muspika (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) Parenggean turun mendatangi ke pangkalan dan penjual gas elpiji. Ini menindaklanjuti keluhan masyarakat karena harga gas elpiji sangat tinggi," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur dari daerah pemilihan 5, H Abdul Khalik di Parenggean, Sabtu.
Sebulan terakhir, harga gas elpiji naik tinggi hingga dua kali lipat. Saat ini, kata Khalik, harga elpiji 3 kg di Parenggean berkisar Rp35.000 hingga Rp40.000, padahal harga eceran tertinggi setempat yang ditetapkan pemerintah daerah hanya Rp18.250.
Inspeksi mendadak ini dilakukan untuk mengetahui apa penyebab pedagang menaikkan harga gas elpiji 3 kg. Langkah ini untuk menjawab rasa penasaran masyarakat terkait kenaikan harga tersebut.
Elpiji merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat untuk memasak makanan. Ketika harganya naik maka akan membebani masyarakat karena pengeluaran sehari-hari menjadi bertambah.
Tim gabungan mengingatkan agar pedagang tidak menaikkan harga semaunya karena membebani masyarakat. Turut ikut bersama rombongan, Kapolsek Parenggean Iptu Triyono Raharja karena kenaikan harga elpiji ini banyak dikeluhkan masyarakat.
"Jangan sampai menaikkan harga dengan alasan yang mengada-ada. Kasihan masyarakat. Elpiji 3 kg ini untuk membantu masyarakat, makanya jangan sampai harganya naik tinggi karena akan membebani masyarakat," tegas Khalik.
Legislator yang juga Ketua Fraksi Kebangkitan Hati Nurani mendukung pihak kepolisian turut mengawasi penjualan elpiji. Ini untuk menjamin agar penjualan gas elpiji bersubsidi tersebut sesuai aturan dan harganya tidak sampai melambung tinggi.
0 Response to "Harga Elpiji Meroket di Kotim, Tim Gabungan Sidak"
Posting Komentar