Pernyataan Bupati ini setelah melihat dari dekat gladi rekon atau simulasi penangulangan bencana banjir yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Dari simulasi ini kita bisa melihat kemampuan dan kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi," kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Kamis.
Bencana, kata Edy Pratowo, tidak bisa dihindari. Paling tidak dengan adanya simulasi penanganan bencana banjir ini dapat dilihat kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan peralatan pendukung. Instansi yang dilibatkan dalam simulasi penanganan bencana banjir ini, selanjutnya bisa melakukan evaluasi terhadap kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki.
Kesiapan penanggulangan bencana setiap tahun harus bisa ditingkatkan dan disempurnakan. Sejak musibah kebakaran hutan dan lahan Tahun 2015 lalu, pemerintah setempat sudah melakukan pembenahan untuk penanganan bencana, serta didukung dengan anggaran yang memadai. Konsep dan manajemen penanganan bencana adalah dasar bagi semua pihak sehingga dalam operasional di lapangan bisa sinergis dan sejalan.
Waka Polres Pulang Pisau, Kompol M Zainur Rofik SIK selaku pimpinan gladi rekon mengungkapkan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Gladi rekon yang dilaksanakan ini sebagai tindaklanjut gambaran uji operasional penanggulangan dari workshop yang sebelumnya sudah disusun.
Dikatakan Rofik, penanggulangan disesuaikan dengan kondisi riil daerah setempat, sehingga komitmen yang telah dibuat bukan hanya sekedar tandatangan saja tetapi memberikan kepastian kondisi dan memberikan perlidungan kepada masyarakat sesuai dengan standart penanggulangan bencana.
Dalam simulasi yang digelar di Jalan Abel Gawei, masing-masing instansi pendukung dalam penanggulangan bencana mengirimkan perwakilan dan peralatan. Sedikitnya 15 orang tewas, puluhan orang luka dan hilang dan ratusan masyarakat diungsikan saat banjir terjadi di salah satu kecamatan setempat.
Tenda-tenda pengungsi dan dapur umum didirikan serta dilakukan inventarisasi dan penyisiran terhadap korban banjir yang belum dievakuasi. Penanganan demo dari masyarakat menuntut lambannya bantuan sampai ke lokasi banjir ditampilkan oleh pihak keamanan dalam simulasi. Komitmen dari instansi dan organisasi kemasyarakatan menyatakan siap melaksanakan standar operasional prosedur saat terjadi bencana.
Editor: Zaenal Abidin
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "SKPD Harus Siap Tanggulangi Bencana, Ini Permintaan Bupati Pulpis"
Posting Komentar