Penggunaan satu data itu agar penanggulangan kemiskinan dapat menyasar target yang tepat dan meminimalisasi salah sasaran penerima manfaat program, kata Asisten III Setda Kalteng I Ketut Widhi Wiriawan saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan Kalteng, Palangka Raya, Rabu.
"Sekarang ini kan program penanggulangan kemiskinan yang dicetuskan pemerintah pusat maupun Provinsi Kalteng sangat banyak. Jangan sampai banyaknya program itu tidak tepat sasaran karena adanya perbedaan data," tambahnya.
Dikatakan, penduduk miskin di Kalteng hingga Maret 2016 sebanyak 143.485 orang atau 5,66 persen dari jumlah penduduk. Penduduk miskin itu berkurang 4.215 orang atau 0,28 persen jika melihat data Maret 2015 yang mencapai 147.700 orang.
Ketut mengatakan program penanggulangan kemiskinan yang dicetuskan Pemerintah Pusat, yakni beras miskin (raskin), bantuan siswa miskin (BSM) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), program keluarga harapan (PKH), dan PNPM.
"Kalau Kalteng menanggulangi kemiskinan mencetuskan Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L), Kalteng Harati, Kalteng Barigas, Kalteng Besuh, dan pemberdayaan masyarakat miskin lainnya," katanya.
Ia menyarankan agar Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota perlu berkesinambungan berkoordinasi secara efektif guna penyempurnaan dan peningkatan penanganan kemiskinan.
Kemudian mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan di Kalteng, khususnya yang terkait dan ditujukan langsung ke seluruh keluarga miskin, sehingga pengentasan kemiskinan berbasis keluarga atau rumah tangga dapat terlaksana lebih cepat.
"Percepatan penanggulangan kemiskinan di Kalteng juga agar terus diupayakan melalui berbagai program yang dapat dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi dari berbagai dinas terkait," kata Ketut.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Pemerintah Se-kalteng Diminta Gunakan Satu Data Kemiskinan"
Posting Komentar