Salah satu warga Kuala Pembuang, Lily saat berkunjung ke Pantai Sungai Bakau, Kamis, mengatakan objek wisata Pantai Sungai Bakau dengan segala fasilitas yang ada harusnya mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
"Sayang sekali kalau fasilitas-fasilitas yang ada di Pantai Sungai Bakau ini dibiarkan tidak terawat, mengingat Pantai Sungai Bakau merupakan objek wisata yang cukup sering dikunjungi warga dari berbagai daerah di Kalteng terutama saat libur," katanya.
Di lapangan, kolam renang Pantai Sungai Bakau yang dibangun dengan dana miliaran rupiah terkesan dibiarkan tidak terpelihara sehingga mengalami kerusakan pada bangunan.
Mulai dari halaman, ruangan loket, hingga sudut-sudut kolam renang dibiarkan tidak terawat sampai ditumbuhi rumput. Bahkan besi-besi bekas pembuatan irigasi dibiarkan berserakan di mana mana.
"Kotornya kondisi kolam renang, dan kumuhnya penataan Pantai Sungai Bakau akan membawa dampak yang kurang baik bagi citra Seruyan di mata pengunjung. Persoalan ini harus menjadi perhatian pihak-pihak terkait," katanya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Pariwisata (Disnakertranspar) Seruyan, Megantoro menjelaskan, kolam renang tak kunjung dioperasionalkan sebab pihaknya kesulitan mencari air untuk mengisi kolam renang.
Dia mengatakan, pihaknya juga tidak bisa sepenuhnya melakukan pemeliharaan, pengembangan dan penataan kawasan objek wisata Pantai Sungai Bakau karena terbatasnya anggaran.
"Pengembangan pariwisata menyesuaikan dengan pendanaan, pada tahun 2016 ini tidak ada dana penataan, yang ada hanya alokasi dana untuk pemeliharaan di sekitar lokasi Pantai Sungai Bakau," katanya.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Kolam Renang Pantai Sungai Bakau Telan Dana Miliaran, Tapi Akhirnya Terbengkalai!"
Posting Komentar