"Pencanangan kampung KB tersebut menekankan betapa pentingnya program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) utamanya pengendalian penduduk dari berbagai sudut pandang," kata Bupati Nadalsyah saat melakukan pencanangan kampung KB di desa Mukut Kecamatan Lahei, Rabu.
Dari sisi kesejahteraan rakyat, pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak akan memberikan dampak positif jika pertumbuhan penduduk tidak terkendali, dari permasalahan sosial, kesehatan dan pendidikan.
Untuk pencapaian program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga Kabupaten Barito Utara untuk saat ini dapat digambarkan Age specific fertility rate (ASFR)/angka kelahiran menurut kelompok umur 148/1000.
"Total fertility rate (TFR) 2,77 masih diatas nasional 2,6 persen, peserta KB Aktif (CPR) cukup baik 75,56 persen, unmet need (PUS yang belum ber KB) 3,4 persen cukup baik , Provinsi 7,6 persen dan nasional 11 persen," katanya.
Sementara rata-rata usia kawin pertama (UKP) Desa Mukut 15 tahun, kata dia, rata-rata lama sekolah (RLS) Desa Mukut 7 tahun atau tidak tamat SMP.
"Kondisi ini merupakan fakta dilapangan yang perlu dilakukan langkah-langkah operasional guna mengatasi masalah-masalah tersebut," kata Nadalsyah.
Bupati mengatakan, bapak Presiden Joko Widodo merasa prihatin atas capaian program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga selama lima tahun terakhir cenderung jalan di tempat dan gaungnya semakin hilang. Dulu masyarakat sangat familiar dan hafal lagu KB, kader KB dan petugas lapangan KB cukup banyak dan orang mau ikut KB karena kesadaran sendiri.
Menyikapi hal ini Pemerintah bersama DPR RI menerbitkan UU No.52 tahun 2009 tentang kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga guna memperkuat kelembagaan BKKBN dan BKKBD didaerah untuk mengembalikan kejayaan program KKBPK.
Kampung KB merupakan miniatur program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat lini lapangan (Desa, Kelurahan, Dusun dan Rw) yang konsepnya memadukan program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya.
"Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB, pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat," jelas Nadalsyah.
Sekretaris Daerah Barito Utara Jainal Abidin mengatakan, tujuan pencanangan Kampung KB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung yang setara melalui program kependudukan. Keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Selain itu meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait.
"Di samping juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan Kependudukan, meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok-kelompok kegiatan di masyarakat dengan pendampingan dinas dan lembaga terkait," ujar Sekda Jainal Abidin.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Barito Utara Canangkan Kampung Keluarga Berencana"
Posting Komentar