Satu warga Jabiren dibawa Polisi, tapi warga diminta jangan sebar hoax [VIDEO]

Pulang Pisau (Antaranews Kalteng) – Kepolisian Polres Pulang Pisau meminta masyarakat untuk tidak membuat berita hoax atau informasi yang tidak jelas sumbernya,disebarkan melalui media sosial.
Pernyataan Kapolres Pulang Pisau melalui Kasat Reskrim AKP Edia Sutaata terkait dengan dibawanya satu warga Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya oleh polisi yang ternyata disebarluaskan oleh beberapa pemilik akun di media sosial facebook, kemudian dianggap sebagai pelaku pembunuh Marko (26) yang ditemukan tewas dibawah pohon Sabtu (24/2) dengan tiga mata luka dan salah satunya membuat usus korban terburai keluar.
"Salah satu warga desa setempat yang dibawa polisi belum tentu sebagai pelaku pembunuh korban, karena polisi masih meminta keterangan," ujar Edia, Minggu (25/2).
Dikatakan Edia, satu warga yang dibawa oleh polisi masih sebatas dimintai keterangan. Meski tidak disebutkan secara rinci, Edia berharap masyarakat bisa memberikan ruang kepada polisi untuk bekerja dan diimbau tidak menyebarluaskan isu yang tidak jelas sumbernya, sebelum polisi ada menetapkan tersangka.
"Bisa saja warga tersebut tidak terbukti. Sekali lagi kami minta masyarakat untuk bisa bersabar dan tidak menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kami masih melakukan penyelidikan," tutup Edia.
Dibawanya salah satu warga oleh polisi, sontak membuat masyarakat setempat berduyun-duyun mendatangi Polsek Jabiren Raya, sore. Kasat Reskrim AKP Edia Sutaata bersama Kapolsek Jabiren Raya Iptu Jonedinoto nampak sibuk memberikan penjelasan dan menenangkan warga yang ingin mengetahui yang terjadi.
Informasi adanya warga yang dibawa polisi dengan cepat menyebar melalui medsos sehingga membuat semakin banyak warga yang mendatangi Polsek Jabiren Raya di Jalan Trans Kalimantan. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dengan banyak warga yang datang, polisi langsung membawa satu warga tersebut ke Polres Pulang Pisau.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat, pria yang dibawa polisi berinisial A yang pekerjaan sehari-hari adalah sebagai kepala sekolah. Letak sekolah sendiri, tidak jauh dari lokasi kebun yang menjadi TKP. Belum diketahui pasti keterangan apa yang diminta oleh polisi dari warga tersebut.
Untuk mengungkap kasus kematian Marko, Polres Pulang Pisau sendiri menurunkan personel dari satuan terkait dan membentuk tim gabungan bersama personel dari Polda Kalimantan Tengah.

0 Response to "Satu warga Jabiren dibawa Polisi, tapi warga diminta jangan sebar hoax [VIDEO]"

Posting Komentar