Ini Tujuh Catatan Fraksi Demokrat Untuk Pemkab Gumas

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Iswan B Guna mengatakan. Pada rapat paripurna akhir tahun lalu, pihaknya menyampaikan sebanyak tujuh catatan Pemkab Gumas untuk diperhatikan dan dievaluasi.

"Pertama, pada bidang perkebunan Pemerintah Daerah Kabupaten Gumas diminta berpihak kepada masyarakat untuk menyalurkan plasma 20% dari lahan PBS dan perjanjian plasma harus menguntungkan masyarakat," kata Iswan B Guna kepada Antara Kalteng, Rabu (3/1/18).

Lalu, catatan yang kedua adalah pada bidang infrastruktur diharapkan pemerintah daerah menurunkan tim auditor sebelum melakukan pembayaran kontrak-kontrak multiyears di tiga ruas jalan kabupaten, sehingga pekerjaan layak untuk dibayar.

"Kita menghindari kemungkinan penyalahgunaan anggaran yang tidak menguntungkan masyarakat Gunung Mas dan mempertanyakan janji Kadis PU belum memperbaiki jalan Desa Tuyun-Tumbang Empas," tegas Iswan.

Ketiga, bidang kesehatan diharapkan pemerintah daerah serius dalam penyediaan obat-obatan yang sering terjadi kekosongan di puskesmas-puskesmas dan pustu-pustu yang ditemukan saat reses anggota DPRD.

Keempat, diharapkan Pemerintah Kabupaten Gumas tidak mengakomodir kontrak atau kerjasama dengan media-media yang tidak menugaskan wartawan di Gumas.

Selanjutnya, catatan yang kelima yaitu kepada seluruh ASN, OPD dalam menyambut tahun politik 2018 harus netral sesuai asas demokrasi luber dan jurdil. 

Keenam, pemerintah daerah diminta mengusulkan alat berat sejenis excavator secara bertahap kepada Kementerian Pertanian untuk pembukaan lahan di 12 kecamatan. Mengingat pada 2017 ini Dinas pertanian mendapat 40 alat berat.

Ketujuh, kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Gumas supaya mengirim surat ke Kementerian Pendidikan Nasional agar penyaluran dana sertifikasi melalui Bank Kalteng untuk mempermudah kontrol dan pantauan penyaluran dana sertifikasi guru SD dan SMP.

"Karena selama ini dana sertifikasi ditransfer ke rekening kas daerah dan ditransfer ke Bank BRI, tentunya melalui proses waktu yang cukup lama sehingga tidak langsung ke rekening guru-guru," katanya.