"Banjir terus naik dan delapan desa masih terendam banjir," kata Camat Teweh Timur, Sudiyono ketika dihubungi melalui telepon dari Muara Teweh, Sabtu.
Banjir yang melanda kecamatan pedalaman di Kabupaten Barito Utara ini terjadi sejak Kamis (7/12) sore hingga Sabtu pagi masih berlangsung dengan ketinggian air di Desa Benangin ibukota Kecamatan Teweh Timur mencapai 2 - 3 meter.
Oleh karena rumahnya banyak terendam banjir maka sejumlah warga setempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan rumah lantai atas.
Sementara Desa Benangin 1, Benangin 2, Benangin 3, Benangin 5, Sampirang 1, Sampirang 2, Liju dan Desa Wakat ketinggian banjir sekitar 1-2 meter.
Akibat banjir yang melanda delapan desa itu merendam sebanyak 662 buah rumah, satu pasar desa, dua taman-kanak-nakan, enam SD, tiga masjid, satu mushola, tiga buah gereja, satu balai basarah (rumah ibadah umat Hindu Kaharingan), lima kantor desa, dua balai desa, satu puskesmas, enam pustu dan sepuluh jembatan.
"Saat ini warga yang menjadi korban banjir sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan sebagian mengungsi di rumah penduduk yang tidak terendam banjir," katanya.
Camat Teweh Timur mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengetahui berapa nilai kerugian, namun tidak ada korban jiwa di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur ini.
"Saat ini kami sedang mendata apakah ada korban jiwa atau tidak dan nilai kerugian," kata Sudiyono.
Selain merendam sejumlah desa di Kecamatan Treweh Timur, banjir bandang juga merendam 13 desa di wilayah Kecamatan Gunung Timang akibat meluapnya Sungai Montallat (anak Sungai Barito).
0 Response to "Waduh! Banjir Bandang di Kecamatan Teweh Timur Meluas"
Posting Komentar