"Jembatan itu ambruk pada Jumat (29/12) malam. Kejadiannya di kilo meter 105, tepatnya di wilayah Desa Rungau Raya, Kecamatan Danau Selunuk, Kabupaten Seruyan," kata Adi salah seorang pengguna jalan di Sampit, Sabtu.
Menurut Adi, jembatan berkontruksi beton itu ambruk akibat bagian bawah jembatan tergerus arus air sungai.
"Arus air sungai cukup deras karena sebulumnya wilayah tersebut di guyur hujan sangat lebat," katanya.
Lebih lanjut Adi mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun ambruknya jembatan itu membuat arus lalulintas dari Kotawaringin Timur, maupun Kotawaringin Barat lumpuh total.
"Sebetulnya ada jalan alternatif, yakni melalui jalan perusahaan sawit. Namun jalan licin, dan bagi yang tidak hafal jalur rawan tersesat," terangnya.
Bagi pengendara yang tidak hafal jalur alternatif sebagian lebih memilih berbalik arah untuk kembali.
"Jalan ini sebetulnya tidak hanya menghubungkan Kotawaringin Timur-Kotawaringin Barat saja, namun juga menghubungkan Kabupaten Seruyan, Lamandau, Sukamara dan Kalimantan Barat (Kalbar)," ucapnya.
Adi berharap pemerintah provinsi Kalteng untuk segera bertindak dengan memperbaiki jembatan yang ambruk tersebut agar arus lalulintas bisa normal kembali.
"Pemerintah provinsi Kalteng bersama pemerintah kabupaten yang ada di wilayah itu hendaknya menjalin kerja sama, bergotong royong memperbaiki jembatan yang ambruk, begitu juga dengan perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit di harapkan turut membantu perbaikan," demikian Andi.
0 Response to "Jalan Penghubung Kotawaringin Timur-Kotawaringin Barat Ambruk"
Posting Komentar