Ini Hasil Rekap Ulang 2 Paslon Perseorangan Oleh KPU Palangka Raya

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggelar rapat pleno kedua terkait rekapitulasi ulang hasil verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan sebagai salah satu tahapan dalam Pilkada 2018.

"Pleno kedua ini dikhususkan untuk dua pasang bakal calon perseorangan yang pada pleno sebelumnya masih mengajukan keberatan terhadap hasil verifikasi faktual yang dilakukan salah satu PPS," kata Ketua KPU Kota Palangka Raya, Eko Riadi, usai pleno kedua, Minggu.

Rapat Pleno kedua ini dilakukan di kantor KPU Palangka Raya dan dikhususkan untuk dua pasangan bakal calon Yuliustri-Fathul Munir dan Rizky Mahendra-Daryana.

"Pada pleno yang pertama pada Jumat (29/12), dari lima pasang bakal calon perseorangan dua yakni Yuliustri-Fathul Munir dan Rizky Mahendra-Daryana meminta untuk dilakukan verifikasi faktual ulang di Kelurahan Menteng. Maka hasilnya kita plenokan hari ini," katanya.

Pada pleno yang juga dijaga aparat kepolisian tersebut, hasil akhir jumlah dukungan pasangan Yuliustri-Fathul Munir tercatat 11.259 dan pasangan Rizky Mahendra-Daryana sebanyak 12.655 dukungan.

Di sisi lain, untuk tiga pasangan bakal calon yang hasilnya telah ditetapkan pada Rapat Pleno pertama pada Jumat lalu ialah pasangan Rusliansyah-Rogas Usup dengan jumlah dukungan 20.032, Nampung-Budi Santoso sebanyak 10.823, Dagut-Fitriadi Yusup 11.863.

"Untuk itu, dukungan keduanya belum memenuhi syarat minimal dukungan yang berjumlah 19.700. Untuk itu, jumlah kekurangan tersebut wajib dipenuhi dengan jumlah dua kali lipat kekurangan," kata Eko Riadi.

Sementara itu Yuli, salah satu tim pasangan Rizky Mahendra-Daryana mengatakan pihaknya mengaku kurang puas dengan hasil verifikasi faktual ulang yang dilakukan PPS.

"Kami melihat bahwa kerapian mereka dalam hal perhitungan kurang karena ada `base line` data yang berubah-ubah. Kedua mereka (PPS) harus melakukan pengawasan pengawasan terhadap verifikator karena kemaren kami tidak melihat itu. Ketiga tim IT PPS juga harus memahami setiap data yang dimasukkan," kata Yuli.

Pihaknya pun akan mengadukan keberatan atau penilaian tersebut kepada Panwas Kota Palangka Raya dengan harapan ada perbaikan kinerja sehingga apa pun yang dikerjakan tak merugikan pasangan calon.