"Warga baru mengetahui ada bunga itu, makanya mereka kaget. Bunga jenis ini kan memang jarang ditemukan di daerah ini," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur H Dedi Purwanto, di Sampit, Senin.
Bunga suweg merupakan tanaman anggota marga "amorphophallus" dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa dan iles-iles. Suweg sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya.
Bentuknya yang mirip dengan bunga bangkai, membuat masyarakat banyak yang menyebutnya dengan bunga bangkai. Apalagi suweg juga mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
Bunga suweg yang ditemukan warga Desa Jaya Kelapa berukuran sedang. Bunga yang sedang mekar dengan warna dominan merah hati itu berukuran tinggi sekitar 30 sentimeter.
Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malaysia, Filipina, serta India tropik bagian Selatan. Tidak heran jika bunga ini juga bisa tumbuh di Kotawaringin Timur.
Kemunculan bunga yang terbilang langka itu menjadi perhatian masyarakat. Mereka beramai-ramai mengabadikan foto bunga itu melalui kamera dari telepon seluler.
"Bunga itu tumbuh di samping rumah warga yaitu Muhammad Shaleh, tukang servis kulkas. Banyak orang yang penasaran ingin melihat bunga itu, mumpung belum layu dan mati," kata Dedi pula.
Sebelumnya, masyarakat Sampit juga pernah dihebohkan dengan tumbuhnya bunga bangkai.
Pada Oktober 2016 lalu, tanaman yang diduga bunga bangkai (amorphophallus), tumbuh di halaman rumah warga di Jalan Raden Ajeng Kartini X, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang Sampit sehingga menjadi perhatian masyarakat.
Bunga dengan warna khas cokelat tua dan hijau muda berukuran sekitar 30 sentimeter itu, tumbuh di halaman rumah Nurhadi Saiman. Bunga yang terlihat masih segar itu tumbuh di sudut halaman dengan tanah gambut bercampur pasir.
Suweg (dari bahasa Jawa) adalah tanaman anggota marga Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan iles-iles (A. muelleri).
Nama lainnya adalah porang, meskipun nama ini juga dipakai untuk iles-iles. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam[4][5] atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia).
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "Terbilang Langka! Warga Ramai-ramai Abadikan Foto "Bunga Suweg" di Kotawaringin Timur"
Posting Komentar