Sejumlah pengrajin batik benang bintik di Provinsi Kalteng mengeluhkan masih minimnya dukungan dan program pemberdayaan dari pemerintah dalam memajukan UMKM, kata Syahrudin di Palangka Raya, Rabu.
"Keluhan itu banyak saya terima saat melakukan reses perseorangan. Saya berharap kedepan ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah. Bagaimanapun batik benang bintik merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan," ucapnya.
Anggota Komisi B DPRD Kalteng ini menyarankan agar dukungan dan pemberdayaan pemerintah terhadap para pengrajin batik benang bintik provinsi ini dilakukan mengoptimalkan peran Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UMKM Kalteng.
Dia mengatakan Pemerintah melalui Instansi terkait juga harus meningkat promosi batik benang bintik serta mengikutsertakan para pelaku usaha Benang Bintik dalam berbagai kegiatan, sehingga dapat lebih dikenal di tingkat Nasional maupun Internasional.
"Kemampuan para pengrajinnya juga perlu ditingkatkan agar kualitas batik benang bintik semakin baik dan disukai banyak orang. Jadi, selain melestarikan kearifan lokal, juga memberikan peningkatan perekonomian bagi masyarakat," kata Syahrudin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyoroti permasalahan yang dihadapi para nelayan di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" itu. Sebab, sekarang ini nelayan lokal kalah tehnik dengan nelayan dari provinsi lain dalam menangkap ikan.
Dia mengatakan Provinsi Kalteng tidak kalah apabila dinilai dari kekayaan laut, namun yang duperlukan sekarang ini bagaimana agar para nelayan Kalteng mampu memiliki Skill atau cara khusus untuk menangkap ikan.
"Pemerintah Kalteng melalui Instansi terkait harus mencari cara sehingga kemampuan Nelayan kalteng dalam mencari ikan bisa ditingkatkan," demikian Syahrudin.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "DPRD Kalteng Nilai Pemberdayaan UMKM di Kalteng Masih Belum Merata"
Posting Komentar