Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi di Sampit, Minggu mengatakan, ke-15 desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di daerah itu. Dan untuk mencapai desa-desa itu hanya bisa melalui jalur sungai.
Pemerintah Kotawaringin Timur pada awal 2017 berupaya membuka daerah terisolasi tersebut melalui program proyek tahun jamak.
Meski tidak menyebutkan desa-desa yang saat ini terisolasi, namun Supian Hadi mengaku optimis pembangunan infrastruktur ke desa terisolasi akan terwujud.
Pembangunan akses jalan ke daerah terisolasi akan dilakukan secara bertahap, hal itu dilakukan karena besar anggaran yang diperlukan untuk membangun infrastruktur jalan ke wilayah terisolasi.
Dengan melalui program proyek tahun jamak, diharapkan pembangunan infrastruktur seperti jalan bisa terwujud.
Pembangunan infrastruktur jalan untuk membuka daerah terisolasi tersebut ditargetkan akan selesai selama empat tahun kedepan atau empat tahun anggaran.
"Harapan kita pada tahun 2020 nanti tidak ada lagi desa yang terisolasi, yakni bisa ditempuh melalui jalur darat,
" katanya.
Supian Hadi mengatakan, pembangunan infrastrutur jalan sangat penting, untuk itu akan menjadi program pembangunan skala prioritas.
Dengan adanya akses jalan darat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Ketua DPRD Kotawaringin Timur Jhon Krisli mengaku sangat mendukung program tahun jamak dengan membangun infrastruktur untuk membuka daerah terisolasi.
"Hal yang dilakukan Pemkab Kotim sudah tepat, sebab apabila tidak dilakukan secara bertahap dalam membangun infrastruktur jalan tentunya tidak akan bisa terwujud karena pembangunannya membutuhkan anggaran cukup besar," kata Jhon Krisli.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "Miris!! 15 Desa Di Kotawaringin Timur Masih Terisolasi"
Posting Komentar