Tahun politik, saatnya usaha percetakan raup untung besar

Sampit (Antaranews Kalteng) - Mulai meningkatnya suhu politik menjelang pemilu serentak 2019, membawa berkah bagi pengusaha percetakan dan konveksi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, karena pesanan produk mulai meningkat.

"Mulai banyak pesanan kalender, spanduk, kaus dan atribut lainnya. Ini tentu menguntungkan bagi pelaku usaha seperti kami," kata Riskon Fabiansyah, seorang pengusaha percetakan di Sampit, Selasa.

Pemilu serentak memang baru akan dilaksanakan tahun 2019 nanti, namun geliat politik mulai terasa. Partai politik makin gencar melakukan rapat konsolidasi sehingga memerlukan atribut seperti kaus, kemeja, spanduk, bendera, baliho dan lainnya.

Tokoh-tokoh yang diprediksi akan maju dalam pemilu legislatif, juga mulai gencar mensosialisasikan diri. Dari mereka, berbagai pesanan datang seperti kalender, brosur, stiker dan lainnya sebagai bentuk sosialisasi diri.

Peningkatan omzet terasa sejak dua bulan terakhir. Riskon atau sering disapa Eko, memprediksi, tren peningkatan akan terus terjadi hingga puncaknya menjelang pemilu serentak 2019 nanti.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Eko sudah menyiapkan stok bahan yang diperkirakan banyak dipilih pelanggan. Selain atribut bernuansa politik, permintaan pakaian olahraga dari instansi pemerintah juga meningkat.

Meski begitu, Eko mengaku tetap berhati-hati dalam menerima pesanan. Dia pernah mempunyai pengalaman kurang menyenangkan pada pemilu 2014 lalu karena ada calon legislatif yang tidak melunasi pembayaran hingga saat ini.

"Jadi sekarang saya memberlakukan aturan, harus bayar uang muka 50 persen dari total harga. Ini soal bisnis. Kalau tidak seperti itu, bisa bangkrut," kata pengusaha yang akrab disapa Eko Syailendra.

Menurut Eko, peluang usaha percetakan masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi dan pesatnya kemajuan Kotawaringin Timur, berimbas pada meningkatnya permintaan produk-produk percetakan.

Kendala saat ini adalah makin ketatnya persaingan sehingga masing-masing pelaku usaha menerapkan standar harga berbeda. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi pelaku usaha yang baru merintis dengan modal terbatas.

Untuk menghadapai situasi itu, pelaku usaha harus terus melakukan inovasi agar dapat menarik minat pelanggan. Dengan ketekunan, Eko yakin pelaku usaha bisa terus bertahan, berkembang dan maju.

0 Response to "Tahun politik, saatnya usaha percetakan raup untung besar"

Posting Komentar