"Penyebaran informasi di media sosial masih sangat bebas. Akses dan penyebaran konten yang dimuat pun begitu cepat sehingga saat ini banyak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan paham teroris dan radikalisme. Ini harus diwaspadai," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Untuk itu, dia mengajak semua pihak, baik pemerintah kota, DPRD, instansi vertikal maupun harizontal, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan merapatkan barisan dalam antisipasi terorisme dan penyebaran paham radikal.
Pernyataan itu diungkapkan Wali Kota "Kota Cantik" dua periode itu terkait maraknya rencana kasus dan jaringan teroris yang belakangan ini berhasil diungkap aparat keamanan.
"Pemahaman agama yang melakukan aksi terorisme hingga menyebabkan masyarakat yang tak tahu apa-apa meninggal ini patut dipertanyakan. Karena padasarnya setiap agama mengajarkan cinta damai," katanya.
Pria bergelar Doktor ini pun meminta masyarakat yang menyaksikan gerak-gerik ataupun perbuatan yang mencurigakan terjadi di lingkungan masing-masing dapat melaporkan pada petugas baik itu, TNI, Polri, aparat pemerintah kota termasuk para RT.
"Saya juga meminta Kelurahan, RT maupun RW semakin mengintensifkan pendataan warga batu. Aturan wajib lapor 1X24 jam bagi pendatang baru juga harus ditegakkan," kata Riban.
Pernyataan tersebut diungkapkan dia dalam acara peringatan hari ibu tingkat kota yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Umum, Palampang Tarung, Komplek Kantor Wali Kota Palangka Raya.
Dia pun meminta para tokoh agama di kota setempat memberikan pencerahan serta pemahaman kepada masyarakat, sehingga mereka tidak melakukan aksi teror dan menganut paham radikal.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Wali Kota: Waspadai Paham Terorisme-Radikalisme Di Medsos"
Posting Komentar