"Hilangnya Juana sejak November 2016 lalu, setelah berangkat ke Palangka Raya untuk bertemu anaknya," kata Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga, melalui Kapolsek Dusun Utara Iptu Sugeng Riyadi melalui telepon selulernya di Buntok, Kamis.
Sebelum menghilang, korban terakhir pada November pernah melakukan kontak melalui telepon seluler dengan anaknya yang berada di desa Patas, Kecamatan Gunung Bintang Awai.
"Setelah berkomunikasi dengan anaknya itu, korban yang tinggal sendirian tidak pernah terlihat lagi di rumahnya sehingga pihak keluarga langsung melaporkannya ke Polsek Dusun Utara,"ungkapnya.
Ia menyampaikan, setelah mendapatkan laporan dari keluarga tanggal 27 November 2016 lalu, pihaknya langsung melakukan pengecekan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban di Dusun Batukul.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah korban yang pekerjaan sehari-harinya sebagai seorang petani itu tidak ditemukan jejak adanya penganiayaan dan pintu rumah terkunci dari luar.
"Informasi dari tetangga korban, bahwa korban ingin mendatangi sang anak yang kuliah di Palangka Raya, namun sang anak mengatakan hingga saat ini belum bertemu dengan sang ibu," katanya.
Ia menyampaikan, dari keterangan keluarga korban pernah menderita penyakit malaria dan sering pelupa, ciri-ciri korban dengan tinggi sekitar 155 cm, kulit putih, rambut lurus, logat dayak dusun kental.
"Oleh karena itu bagi masyarakat yang menemukan atau mengetahui keberadaan korban untuk segera menghubungi pihak keluarga di nomor 085787672784 atau pihak polsek Dusut 081351898033," demikian Iptu Sugeng Riyadi.
Editor: Zaenal Abidin
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Seorang Ibu Warga Barsel Hilang Sejak November"
Posting Komentar