Mantap! Sipir Ini Berhasil Gagalkan Pembesuk Bawa Sabu Ke Lapas

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sipir Lapas Kelas II A Kota Palangka Raya berhasil menggagalkan upaya penyeludupan sabu ke dalam Lapas oleh pembesuk yang disisipkan dalam barang bawaan.

"Upaya tersebut terjadi pada hari Kamis (1/12) sekitar pukul 11.30 wib, sabu diselipkan didalam amplop bersama sejumlah uang Rp1,4 juta lebih oleh pembesuk berinisial MA (34) warga jalan Yos Sudarso dan KR (26) warga jalan Mujair," kata Kepala Rutan kelas II A Tunggul Buwono, Jumat di Palangka Raya. 

Dia menjelaskan, KR (26) merupakan istri dari tersangka Fernando (34) yang merupakan tahanan didalam rutan tersebut, Fernando masih berstatus titipan dan tahanan Polres Kota palangka Raya yang tertangkap dan terlibat kasus narkotika.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kepala keamanan rutan Tigor Hutabalian dan tiga orang anggotanya, saat melakukan pemeriksaan terhadap ketiga orang tersebut dan berdasarkan penjelasan masing-masing  pihak bahwa KR tidak mengetahui akan adanya sabu dalam barang bawaannya.

Saat berada di pintu penjagaan utama petugas melakukan pengeledahan, baik di tubuh dan barang bawaan KR yang berupa pakaian dan makanan tersebutlah petugas menemukan adanya amplop yang berisi uang dan sabu tersebut.

"Namun secara spontan KR mengelak dan mengatakan sabu tersebut bukan miliknya, sebab petugas yang pada saat pemeriksaan mencurigai gerak-gerik MA yang mengikuti KR dari belakang dan sempat melihat MA menyisipkan amplop kedalam barang bawaan KR," jelasnya.

KR memberikan keterangan bahwa MA dan Fernando merupakan teman lama, dan pada saat ingin membesuk suaminya itulah dia bertemu dengan MA yang juga ingin membesuk.

Sementara Fernando membenarkan tentang adanya pesanan dan titipan kepada MA namun hal tersebut bukan sabu melainkan pinjaman uang, Fernando pun sempat marah dengan MA dan menuduhnya menjebak Istrinya KR.

"Keterangan tersebut masih merupakan keterangan secara sepihak, selebihnya biar pihak kepolisian yang menyelidiki berdasarkan saksi dan barang bukti yang ada," demikian Tunggul.

Editor: Ronny

COPYRIGHT © ANTARA 2016