Jangan Maknai Kesetiakawanan Secara Emosional, Kata Gubernur Sugianto

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak semua pihak tak memaknai Hari Kesetiakawanan Sosial secara individual ataupun emosional melainkan aktif dan dinamis berdimensi sosial.

Semangat kesetiakawanan harus menjadi gerakan sosial memajukan dan memberdayaan serta membangun lingkungan sosil maupun ekonomi yang lebih setara agar bibit-bibit disintegrasi sosial tidak memilik kesempatan tumbuh, kata Sugianto di Palangka Raya, Rabu.

"Jika itu dilakukan maka akan tercipta suasana kedamaian. Sebab, kedamaian modal mewujudkan kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan merupakan salah satu pilar kedamaian. Ini terus berputar seperti lingkaran," tambahnya.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini menyebut bahwa masyarakat suku Dayak memiliki kearifan lokal yang sangat sesuai dengan semangat kesetiakawanan, yakni Adil Ka`Talino, Bacuramin Ka`Saruga, Basengat Ka`Jubata.

Nilai kearifan lokal tersebut bahkan menjadi salam bagi suku Dayak tersebut memiliki arti dan bermakna bahwa dalam hidup ini harus bersikap adil, jujur dan tidak diskriminatif terhadap sesama manusia dengan mengedepankan perbuatan baik seperti di surga berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Spirit kearifan ini selalu mengingatkan dan dipegang dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi perekat keberagaman budaya, suku dan agam yang hidup berdampingan di Kalteng," katanya.

Mantan Anggota DPR RI periode 2009-2014 ini mengatakan bagi masyarakat Kalteng sebagai provinsi terluas nomor dua di Indonesia ini menganggap keberagaman merupakan anugerah yang luarbiasa karena menjadi indah dan lebih berwarna.

Dia mengatakan, Tentu tidak mudah, semua tahu catatan sejarah bagaimana masyarakat Kalteng harus belajar dari peristiwa demi peristiwa yang akhirnya mendewasakan semua. Untuk itu, kedamaian dan keharmonisan sekarang ini hasil pembelajaran seluruh elemen masyarakat dalam waktu yang relatif panjang.

"Perbedaan bagi Kalteng juga pemicu untuk saling belajar, menghormati dan bersama-sama tumbuh menjadi masyarakat yang damai dan harmonis," demikian Sugianto. 

Editor: Ronny

COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 Response to "Jangan Maknai Kesetiakawanan Secara Emosional, Kata Gubernur Sugianto"

Posting Komentar