"Perbuatan ini sangat merugikan banyak pihak dan memberikan pelajaran buruk bagi daerah, ke depan hal ini jangan sampai terulang lagi. Perekrutan calon anggota Paskibra harus benar bebas dari kolusi dan dilakukan secara transparan," katanya di Sampit, Jumat.
Menurut Sutik, ke depan perekrutan calon anggota Paskibra harus dilakukan secara terbuka, adil dan bebas intervensi dari pihak mana pun.
Perekrutan secara terbuka, adil dan bebas intervensi dari kalangan manapun diharapkan bisa menjaring pemuda yang benar-benar berkualitas dan memiliki prestasi.
Menurut Sutik, masih terjadinya kolusi dalam perekrutan calon anggota Paskibra membuktikan bobroknya sistem perekrutan, dan hal itu tentunya menganggu dan menghalangi peluang dan potensi pemuda pelajar di kotawaringin Timur untuk ikut serta dalam pasukan pengibar bendera.
Secara aturan dengan tegas disebutkan anggota Paskibra adalah orang yang mantap serta siap secara mental maupun spiritual.
Sutik mendorong kedepannya agar Dinas Pemuda dan Olahraga untuk lebih tegas dan mengcau kepada aturan teknis dalam perekrutan calon anggota Paskibra.
"Anak siapapun, bahkan jenderal sekalipun kalau memang tidak mampu dan tidak memenuhi kriteria jangan dipaksakan. Dan kami mendukung Dispora, kalau ada yang main kolusi laporkan ke DPRD Kotawaringin Timur," katanya.
Sutik juga berharap kedepannya DPRD dilibatkan dalam perekrutan calon anggota Paskibra.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Hero Harapanno Manddauw menilai kolusi didunia atlit dan Paskibra daerah itu sedikit banyak akibat perilaku serong oknum pejabat dan pihak terkait yang akan menghambat prestasi pemuda.
"Kalau atas dasar indicator kerabat pejabat, kerabat pelatih itu diterapkan ya gimana mau maju, dan jika hal itu tidak segera dirubah maka sampai kapanpun dunia olahraga Kotawaringin Timur tidak akan bisa maju," kata Hero.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Anggota DPRD Ini Prihatin Masih Ada Kolusi Perekrutan Anggota Paskibra"
Posting Komentar