Marak Aksi Pembobolan, Perbankan Diminta Tingkatkan Pengamanan ATM

Sampit (Antara Kalteng) - Perbankan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diminta meningkatkan sistem pengamanan anjungan tunai mandiri untuk mencegah pembobolan di daerah itu.

"Sistem keamanan mesin ATM itu kan pihak bank yang lebih tahu karena terkait teknis internal. Kamera tersembunyi (CCTV) kalau bisa juga dipasang berlapis sehingga terpantau semua," kata Wakapolres Kotawaringin Timur Kompol Bronto Budiyono di Sampit, Selasa.

Pembobolan ATM milik BRI oleh tiga pelaku asal Lampung yakni IS, Pon dan JND, yang ditangkap Senin (7/11) dini hari, harus menjadi perhatian bersama. Selain polisi, pihak perbankan diharapkan juga meningkatkan sistem keamanan internal mereka.

Bronto menilai keberadaan closed circuit television (CCTV) sangat membantu polisi dalam mengungkap kasus pembobolan ATM. Namun dia berharap kejahatan seperti itu dapat dicegah dengan sistem pengamanan yang bagus.

"Kami juga mengimbau masyarakat turut berhati-hati terhadap modus-modus baru kejahatan di ATM. Kalau ada yang mencurigakan, tolong segera laporkan," kata Bronto.

Pemimpin BRI Cabang Sampit Tasurun mengatakan, kejadian ini menjadi pengalaman berharga bagi pihaknya. BRI secara internal akan mengevaluasi sistem pengamanan ATM.

"ATM-ATM yang lokasinya sepi juga akan kami evaluasi terkait bagaimana tingkat keamanannya, apakah rawan atau seperti apa. Kami memiliki sekitar 60 ATM yang tersebar di seluruh Kotawaringin Timur," kata Tasurun.

Akibat pembobolan ATM oleh ketiga pelaku, sekitar Rp87,5 juta uang di ATM BRI di sejumlah lokasi berhasil dikuras pelaku dari 20 kali aksi pembobolan. Dari jumlah tersebut, hanya tersisa Rp23,4 juta yang diamankan dari ketiga pelaku. 

Editor: Ronny

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Related Posts :

0 Response to "Marak Aksi Pembobolan, Perbankan Diminta Tingkatkan Pengamanan ATM"

Posting Komentar