Ditemukan Mayat Buruh Bangunan, Warga Perumahan Kecipir Geger

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Warga komplek perumahan Kecipir Jalan Lewu Tatau VI Palangka Raya mendadak geger pada Selasa (8/11) dengan ditemukannya mayat yang diyakini sebagai salah satu tenaga buruh bangunan di sebuah gudang penyimpanan peralatan bahan bangunan.

Kasat Reskrim Polres Kota Palangka Raya melalui Kanit Identifikasi Sat Reskrim Bripka Edi Prianto menjelaskan, mayat yang identitasnya diketahui bernama Guwui (45) diketemukan pertama kali oleh sesama rekan korban yang bernama Juang (52) yang segera melaporkan penemuan tersebut kepihak kepolisian setempat.

Dari kesaksian dari rekan-rekan korban dan bukti-bukti yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), dugaan sementara korban meninggal dunia karena suatu penyakit yang diderita korban dan tidak ditemukan indikasi adanya kekerasan terhadap tubuh korban.

Menurut keterangan yang diberikan Juang kepada pihak kepolisian, dia dan korban pada saat itu sedang mengangkut semen, dan korban mengeluh kecapean lalu dia mempersilahkan korban untuk beristirahat di dalam gudang. 

Beberapa saat setelah korban beristirahat Juang mencoba memanggil korban, yang pada awalnya menyahut panggilan. Namun  sekitar setengah jam coba dipanggil lagi korban tidak ada memberi jawaban dan setelah dicek ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Setelah kejadian temuan tersebut Juang bersama rekan-rekan kerja yang lain bergegas menghubungi pihak kepolisian karena khawatir dengan keadaan dari korban dan segera menghubungi keluarga korban.

Korban langsung dibawa pihak kepolisian menuju ke RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum.

Berdasarkan keterangan dari Dokter Forensik Dr Ricka Brillianti setelah dilakukan test visum, tidak ditemukan adanya indikasi tindak kekerasan terhadap tubuh korban dan kuat dugaan bahwa korban sudah meninggal dunia sekitar satu jam yang lalu akibat serangan jantung, katanya.

Pada saat proses visum dilakukan di rumah sakit istri korban Asniah dan anak mereka hadir, dan terlihat mereka terpukul dengan kepergian mendadak dari korban yang sudah menjadi tulang pungung keluarga tersebut, demikian Edi.

Editor: Zaenal Abidin

COPYRIGHT © ANTARA 2016