Pandangan tersebut membuat gereja Katolik merasa sangat perlu untuk mengadakan introspeksi ataupun renungan dan bagaimana memanfaatkan sarana komunikasi sosial dengan sebaik-baiknya, kata Aloysius saat seminar nasional yang diselenggarakan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama Keuskupan Palangka Raya, di Palangka Raya, Sabtu (12/5/18).
"Berbagai sarana komunikasi sosial yang terus berkembang pesat di masa sekarang ini, harus digunakan untuk tujuan mulia. Nilai-nilai dalam injil, cinta kasih, kedamaian dan ketentraman menjadi semakin dirasakan di seluruh dunia," tambahnya.
Gereja Katolik sejak lebih dari 50 tahun silam, selalu mengadakan perayaan hari komunikasi sosial sedunia. Perayaan yang dilaksanakan setiap tahun dan berlaku untuk seluruh gereja katolik di Dunia ini memaparkan berbagai tema.
Aloysius mengatakan perayaan hari komunikasi sosial sedunia itu diturunkan ke nasional. Untuk tahun ini, Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI menunjuk Keuskupan Palangka Raya sebagai pelaksana seminar komunikasi sosial bertema 'Gereja Katolik Menolak Hoax, Fake News, dan Hate Speech'.
"Penunjukan ini berketepan dengan perayaan perak atau telah berdirinya 25 tahun Keuskupan Palangka Raya. Lebih mengharukan lagi, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara berkenan hadir," ucapnya.
Uskup Palangka Raya ini menyebut bahwa seminar nasional dalam rangka merayakan hari komunikasi sosial, bukan hanya bermanfaat bagi umat Katolik, melainkan semua pihak karena dihadiri berbagai pihak serta diliput media.
"Semoga seminar nasional ini berguna, memberi inspirasi, memberi banyak hal bagi kehidupan bersama umat manusia," kata Aloysius.
Seminar Nasional KWI bersama Keuskupan Palangka Raya ini dihadiri Menteri Kominfo, Dirjen Binmas Katolik Kementerian Agama, Plt Sekda dan berbagai unsur pejabat lainnya yang ada di provinsi Kalteng.
0 Response to "Uskup Palangka Raya sebut komunikasi sosial penting bagi kehidupan bersama"
Posting Komentar