"Kami akan berkoordinasi dengan Polres karena mereka ada tim Satgas Pangan. Kalau ada yang terbukti menimbun sembako, tentu polisi akan bertindak karena penimbunan itu bisa memicu kelangkaan barang dan kenaikan harga," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, H Muhammad Tahir di Sampit, Jumat.
Seakan menjadi tradisi, harga kebutuhan pokok biasanya naik menjelang bulan suci Ramadhan. Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan akibat masyarakat membeli sembako dalam jumlah besar untuk persiapan selama satu bulan Ramadhan.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga dan aksi penimbunan, pengawasan di lapangan ditingkatkan. Jumat pagi, Tahir bersama utusan dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Sampit.
Hasil pantauan, harga kebutuhan masih stabil, bahkan ada sejumlah komoditas yang harganya turun, di antaranya bawang merah. Stok dan pasokan barang juga masih lancar, baik yang berasal dari Pulau Jawa maupun lokal Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Pemantauan harga terus dilakukan, terlebih menjelang dan selama Ramadhan nanti. Langkah itu untuk mengetahui kondisi stok, pasokan dan harga barang sehingga bisa diambil langkah cepat jika terjadi gejolak harga.
Koordinasi juga dijalin dengan agen dan distributor barang, untuk memastikan ketersediaan barang. Kelancaran pasokan dan stok sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga sembako.
"Pengecekan lapangan ini untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa barang tersedia cukup dan distribusinya aman. Kalau sembako di pasar ada kelangkaan, kami akan melakukan operasi pasar bersama Bulog," tegas Tahir.
Tahir kembali mengingatkan pedagang dan agen agar tidak menimbun barang dan menaikkan harga semaunya. Jika terbukti melakukan kecurangan, selain akan diproses hukum oleh kepolisian, juga ada sanksi dari pemerintah daerah, mulai peringatan hingga pencabutan izin.
Stok kebutuhan pokok saat ini cukup aman, bahkan ketersediaan beras mampu hingga lima bulan ke depan. Masyarakat diminta tidak membeli dalam jumlah besar atau melakukan aksi borong karena bisa memicu kenaikan harga. Budi Suyanto
0 Response to "Cegah penimbunan sembako, Disdagperin Kotim gandeng polres"
Posting Komentar