Ini bentuk protes warga terkait rusaknya Jalan Palangka Raya

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebagai bentuk protes dan sindiran kepada Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, warga menanam pohon pisang ditengah kubangan jalan yang berlubang di daerah itu.

"Kemungkinan besar ini adalah salah satu bentuk protes masyarakat di Jalan Christpopel Mihing, Kecamatan Pahandut, karena jalan setempat banyak yang berlubang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kota setempat," kata warga Jalan Christopel Mihing, Udin di Palangka Raya belum lama ini.

Karyawan swasta itu menjelaskan, rusaknya jalan tersebut kurang lebih hampir dua tahun berjalan. Adanya sejumlah lubang yang ada di jalan tersebut, tentunya sangat meresahkan pengendara yang melintas. Sebab, lubang jalan yang berada ditengah jalan tersebut kian rusak parah, sehingga banyak warga sering berjatuhan
namun tidak sampai merenggut nyawa.

Baca juga: Waspada! Jalan rusak di Palangka Raya banyak makan korban pengendara

Masyarakat setempat sebenarnya sudah beberapa kali menimbun sejumlah lubang jalan yang sering mengancam para pengendara saat melintas di kawasan itu untuk menjadi korbannya, hanya saja setelah dilakukan penimbunan dengan pasir uruk serta bebatuan, jalan yang menjadi penghubung antara Jalan Seth Adji-Jalan RTA Milono kembali rusak. 

"Pasir dan bebatuan yang kami timbun itu rusak akibat truk yang memiliki beban besar melintas di jalan tersebut. Kami berharap pemerintah memperhatikan adanya hal seperti ini, ruas Jalan Christopel Mihing kembali mulus seperti semula," ucap ayah dua orang anak itu. 

Hal senada juga disampaikan Fransisco salah seorang dosen Universitas Palangka Raya yang mengatakan, bahwa adanya penanaman pohon pisang di tengah jalan yang rusak itu, tidak lain bentuk sebuah kritikan kepada Pemkot setempat.

"Karena masyarakat selama ini sudah kecewa dengan tidak adanya upaya pihak pemkot setempat yang tidak pernah menggubris keluhan masyarakat. Seharusnya permasalahan sepele seperti ini pemkot setempat harus peka dan segera menindaklanjutinya. Jangan sampai permasalahan itu berlarut-larut, sehingga muncul persoalan lain seperti yang ada ini.

Baca juga: Pemerintah sediakan Rp32 miliar untuk perbaikan jalan Palangka Raya

Masyarakat butuh pemimpin yang peka dengan adanya persoalan masyarakat. Bahkan perlu diketahui masyarakat tidak butuh proyek taman-taman yang banyak, jika jalan yang selama ini mereka lalui rusak dan dapat membahayakan masyarakat lain, tambah Fransisco.

Dia menambahkan, dengan adanya pemilihan kepala daerah yang baru nantinya pada tanggal 27 Juni 2018 nantinya. Masyarakat diharapkan bisa memilih pemimpin yang peka terhadap permasalahan masyarakat dan Kota Palangka Raya. 

Apabila pemimpinnya mau mendengarkan keluhan masyarakat, maka Ibu Kota Provinsi Kalteng tersebut akan tertata dengan baik sesuai keinginan Pemkot setempat.

Baca juga: Warga Palangka Raya desak pemerintah segera perbaiki jalan rusak

Related Posts :

0 Response to "Ini bentuk protes warga terkait rusaknya Jalan Palangka Raya"

Posting Komentar