Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, menyatakan potensi peternakan sapi di daerah ini belum digarap maksimal.
"Peluang untuk menjadi peternak sapi masih terbuka luas karena antara jumlah produksi sapi belum seimbang dengan konsumsi daging sapi selama setahun," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ikhwansyah melalui Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Peternakan Kota Palangkaraya, Sugianto, Sabtu.
DKPP mencatat populasi sapi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 1.983 sapi, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap daging sapi selama setahun rata-rata mencapai 5.000 ekor sapi.
"Dari 1.983 sapi yang ada, itu termasuk sapi anakan, sapi, dan 445 sapi betina produktif yang masuk program upaya khusus sapi wajib bunting sehingga tidak bisa dijadikan sapi konsumsi," kata Sugianto.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi, Pemerintah "Kota Cantik" Palangka Raya mendatangkan sapi dari luar daerah seperti dari NTT, NTB, dan Kalimantan Selatan.
"Melihat keadaan itu kami menyimpulkan bahwa potensi budi daya sapi sangat menjanjikan dan memiliki prospek bagus untuk investasi jangka panjang," katanya.
Pihaknya mendorong masyarakat di Kota Palangka Raya dapat terjun untuk menjadi peternak sapi.
Terlebih lagi lahan di Kota Palangka Raya masih sangat luas ditambah ketersediaan rumput untuk pakan sapi yang berlimpah.
"Kami siap memberikan pendampingan dan pelatihan termasuk siap memeriksa kesehatan hewan ternak tersebut. Intinya kami akan fasilitasi sesuai tugas dan kewenangan kami," katanya.
0 Response to "Potensi peternakan Palangka Raya belum tergarap maksimal"
Posting Komentar