Inisiator aksi demonstrasi Gahara di Sampit Kamis mengatakan, aksi damai yang rencananya digelar pada 5 Februari 2018 merupakan bentuk keprihatinan dan kurang puasnya kinerja aparat kepolisian dalam menyelesaikan dan menangani beberapa kasus terutama masalah narkoba.
"Belum lama ini kepolisian Kotawaringin Timur, tepatnya pada Rabu (6/12/2017) telah berhasil mengamankan sebanyak dua truk bermuatan 3,7 juta butir pil carnophen atau zenit. Namun sampai sekarang penanganannya masih belum jelas, bahkan yang dijadikan tersangka dua sopir truk," tambahnya.
Gahara mengungkapkan, masyarakat ingin dalam menangani kasus narkoba polisi bertindak secara profesional, yakni menangkap dan mengadili pemilik narkoba tersebut.
"Kami yakin pemilik 3,7 juta butir pil zenit itu bukan kedua sopir truk. Untuk itu kami mendesak dan meminta polisi menangkap pemilik narkoba yang sebenarnya," ucapnya.
Gahara juga mengaku akan mengajak seluruh masyarakat Kotawaringin Timur yang merasa terpanggil dan prihatin dengan maraknya peredaran narkoba di wilayah itu.
Peredaran narkoba di Kotawaringin Timur tidak hanya di wilayah perkotaan saja, namun juga sudah merambah di pelosok pedesaan, dan yang mengkonsumsi tidak hanya kalangan tua, namun anak-anak, remaja, pria, wanita dan bahkan kalangan ibu rumah tangga.
"Yang jelas kami tidak ingin penanganan kasus 3,7 juta butir pil zenith tidak ingin berhenti sampai disini. Kami ingin polisi menangkap pemesan narkoba tersebut," tegasnya.
Lebih lanjut Gahara mengatakan, selain menuntut penanganan narkoba secara profesional, dalam aksi damai itu nantinya juga meminta polisi untuk segera menyelesaikan kasus tindak kejahatan lainnya yang sampai saat ini belum ada kejelasan, seperti kasus pembunuhan dengan korban Fitri dan kasus penembakan warga yang diduga dilakukan oleh oknum Brimob.
"Kami ingin kasus-kasus itu ada kejelasan penyelesaiannya. Dan selalu diinformasikan perkembangannya," demikian Gahara.
0 Response to "Tokoh Masyarakat dan Ormas Kotim Ancam Demo Polisi Tuntut Hal Ini"
Posting Komentar