Ini Alasan Ketua Golkar Palangka Raya Maju Lewat Jalur Perseorangan

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Majunya Ketua DPD Golkar Kota Palangka Raya Rusliansyah sebagai bakal calon wali kota dari jalur perseorangan karena Rusliansyah merasa tidak didukung partai.

"Mengenai pengunduran diri sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota, sebelumnya saya ditawari apakah ingin dipecat atau mundur terhormat. Saya jawab terserah saja mau dipecat secara terhormat atau tidak," kata Ruslisnyah usai mendaftar jalur perseorangan ke KPU Kota Palangka Raya, Senin.

Meski tak didukung partai berlambang beringin itu, pria yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya ini merasa terhormat dan optimis dengan langkah yang diambil.

Dia juga mengatakan bahwa keputusan untuk tidak memaksakan diri maju melalui partai juga untuk memberi kesempatan bagi pasangan yang diusung partai Golkar tersebut.

"Jadi kalau kita hitung semua skor yang ada, saya mungkin lebih tinggi. Saya senior, Ketua DPD dua kali, dan Ketua Komisi C DPRD dan survei terakhir saya tertinggi. Meski begitu saya tidak masalah," katanya.

Rusli menambahkan, maju melalui jalur perseorangan juga membuatnya merasa lebih luwes lebih dekat dan mendapat dukungan masyarakat langsung.

"Terbukti dukungan KTP yang sudah saya serahkan ke KPU berada di atas angka minimal 19.700," katanya.

Saat ini Partai Golkar untuk Pilkada di Kota Palangka Raya 2018 telah mengumumkan pasangan Fairid Naparin-Umi Mastikah sebagai bakal pasangan calon.

Fairid merupakan putra Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Tengah, H Abdul Razak dan Umi Mastikah merupakan kader Partai Demokrat.

Sementara itu terkait posisinya sebagai anggota DPRD Kota Palangka Raya, Ketua DPRD Kota, Sigit K Yunianto menyebut majunya Rusli menjadi hak pribadi.

"Meski begitu belum ada komunikasi dari Golkar ke lembaga DPRD terkait pencalonan pak Rusli dari jalur perseorangan. Apakah akan ada PAW atau tidak masih belum ada surat," kata Sigit.

Pihaknya pun masih memperlajari proses dan peosedur terkait pencalonan Rusli melali jalur perseorangan yang berpengaruh pada posisinya di Partai Golkar.

"Mekanismenya kita pelajari dulu agar kami tak tergesa-gesa mengambil tindakan. Belum ada pemberitahuan juga dari partai. Kita tunggu saja," kata Sigit.