"Evaluasi ini dilakukan selama dua hari untuk meningkatkan kinerja para tenaga lapangan dan memastikan kualitas fisik, mental, dan pengetahuan atau sumber daya manusia. Khususnya dalam pelaksanaan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di kawasan CA Pararawen," kata Kepala Resort Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Cagar Alam Pararawen, Udjet Syaipullah di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Udjet untuk tahapan pelaksanaan evaluasi hari pertama dilakukan tes kesehatan, pemeriksaan darah oleh petugas dari Puskesmas Kecamatan Lanjas di lanjutkan dengan tes fisik dan tertulis.
Hari kedua dilakukan pemeriksaan bersih dari narkoba dengan pemeriksaan urine masing-masing orang bekerja sama dengan Kodim 1013 Muara Teweh.
"Semua tenaga lapangan KPHK Pararawen harus sehat jasmani dan rohani serta bebas dari segala macam bentuk penggunaan narkoba. Diharapkan dengan adanya evaluasi, Tenaga KPHK Pararawen menjadi tenaga profesional dalam menjaga kelestarian kawasan CA Pararawen," katanya.
Kawasan CA Pararawen seluas 5.855 hektare terbagi dua yakni Pararawen I seluas 2.015 hektare dan Pararawen II mencapai 3.840 hektare terletak di Dusun Pararawen Desa Lemo II dan Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah.
Kawasan tersebut merupakan perwakilan hutan hujan tropika pegunungan yang didominasi oleh Dipterocarpaceae dan sebagai habitat fauna penting.
Selain bekantan satwa yang dilindungi lainnya di CA tersebut di antaranya kancil (Tragulus javanicus), beruang madu (Helarctus malayanus), dan owa-owa (Hylobates muelleri). Satwa dilindungi lainnya, kijang (Muntiacus muntjak), bangkui (Presbytis rubicunda), ayam hutan (Galus galus), serta burung rangkong (Buceros sp).
CA Pararawen I dan II dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai sumber air bersih dan telah pula dimanfaatkan untuk kepentingan wisata alam karena panorama alamnya yang indah. Nama flora terdapat di wilayah ini antara lain meranti (Shorea sp), geronggang (Cratoxylon arborescens).
Selanjutnya tembesu (Fagreacsororea sp), palawan (Tristania obovata), laban (Vitex pubescens), ulin (Eusideroxylon zwageri), serta madang batu (Litsea sp).
0 Response to "BKSDA Evaluasi Petugas Lapangan Cagar Alam Pararawen"
Posting Komentar