"Program fisik yang prioritas itu jalan. Proyek infrastruktur itu yang besar. Untuk kesehatan juga ada seperti pengadaan obat, tapi ini kan tidak masuk kategori fisik," kata Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia, Senin.
Wali Kota Riban mengungkapkan hal itu usai acara penyerahan DIPA dari Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota dan sejumlah instansi vertikal Kalteng di Istana Isen Mulang, Palangka Raya.
Meski demikian, menurut Wali Kota Palangka Raya dua periode ini, dibanding dana DIPA, dana alokasi umum (DAU) lebih banyak digunakan pihaknya dalam pembangunan kota.
"Dana DIPA ini juga banyak terserap untuk program lain seperti sertifikasi para guru. Dalam pembangunan seperti proyek pembangunan perkantoran kita lebih banyak menggunakan DAU," kata Riban.
Pria nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya ini dijadwalkan menyerahkan DIPA ke kepala SOPD kota setempat pada Selasa (12/12).
Di sisi lain, DIPA yang diserahkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran kepada seluruh pemerintah daerah di provinsi setempat jumlahnya lebih dari Rp16,6 triliun.
DIPA tersebut diserahkan Gubernur Kalteng terhadap 25 instansi baik pemerintah daerah maupun instansi vertikal.
DIPA terbesar diterima oleh Kabupaten Kapuas dengan jumlah lebih dari Rp1,387 triliun. Sedangkan DIPA terendah diterima oleh Pengadilan Tinggi Palangka Raya dengan nilai lebih dari Rp17,024 miliar.
Sugianto pun berharap kabupaten/kota dan instansi vertikal yang menerima anggaran DIPA agar mengelolanya dengan baik, efektif dan efisien guna mempercepat pembangunan.
Dia juga meminta sinkronisasi dan keterpaduan baik itu penggunaan angaran dari APBN, APBD Kabupaten/kota serta provinsi setempat sampai dana desa diperkuat.
Selain itu, Sugianto juga menekankan kepada setiap Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) di 14 kabupaten satu kota di Kalteng agar bisa menyederhanakan urusan pemerintahan dan birokrasi.
0 Response to "Palangka Raya Fokuskan DIPA Untuk Perbaikan Infrastruktur"
Posting Komentar