Humas rumah sakit dr Murjani Sampit Sampit, Hermansyah kepada wartawan, Sabtu, mengatakan, puluhan pasien DBD tersebut terhitung sejak Oktober dan November 2017.
"Untuk Oktober 2017 ada sebanyak 25 pasien dan awal November ini ada 10 pasein. Penderita pada umumnya adalah anak-anak," katanya.
Menurut Hermansyah, penderita DBD yang di rawat di rumah sakit dr Murjani dari berbagai kecamatan dan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Kotawaringin Timur.
Meningkatnya jumlah pasien DBD membuat ruang perawatan rumah sakit dr Murjani Sampit penuh, dan akibatnya sebagian dari mereka terpaksa harus di rawat di selasar atau lorong ruangan.
"Penyebaran penyakit DBD di Kotawaringin Timur hampir merata terjadi di setiap kecamatan, untuk itu masyarakat harus waspada dan hati-hati serta tanggap dengan gejala penyakit DBD," katanya.
Dengan ketanggapan dan tahu gejala penyakit DBD diharapkan saat dibawa ke rumah sakit kondisi pasien tidak parah, sehingga jiwanya dapat tertolong.
"Kotawaringin Timur merupakan wilayah yang endemis penyebaran penyakit DBD, hal itu dapat dilihat dari banyaknya penderita DBD dan penyebarannya hampir di semua kecamatan," terangnya.
Sementara itu, dr anak rumah sakit Murjani Sampit Fransiska mengaku sempat kewalahan menangani pasien DBD karena hampir setiap hari selalu ada pasien DBD yang masuk ke ruang perawatan.
"Pada umumnya pasien DBD yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi lumayan parah, sehingga butuh penanganan yang serius dan butuh waktu dalam pengobatannya," jelasnya.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "Waspada DBD! Puluhan Pasien Anak-anak Sudah Dirawat di RS Sampit"
Posting Komentar