Kapolres Kotawaringin Timur AKB Muchtar Supiandi Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri kepada wartawan mengatakan, terangka M Dianur (36) warga Desa Natai Baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, merupakan masih kakak ipar korban.
"Tersangka sekarang kita amankan di Polres Kotawaringin Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dan motif dari pembunuhan tersebut karena dendam lama," tambahnya.
Samsul mengatakan, korban dibunuh tersangka dirumahnya di Desa Kelampan, Kecamatan Pulau Hanaut dengan menggunakan tombak babi hutan.
Akibat serangan tersangka korban tewas dengan beberapa luka di bagian tubuhnya.
"Pengakuan tersangka dendam itu sudah lama, dan diperkirakan tiga tahun terakhir. Tersangka menduga korban telah mengguna-guna atau mengirimkan santet sehingga keluarganya sering mendapat masalah," katanya.
Tersangka juga mengaku jika dirinya telah mendapatkan bisikan gaib agar segera menghabisi atau membunuh korban.
"Tersangka dan korban merupakan seorang dukun. Polisi sekarang masih mendalami kasus pembunuhan itu untuk mengetahui motif yang sebenarnya," jelasnya.
"Istrinya melihat langsung saat suaminya diserang dengan tombak, hingga mengenai beberap bagian ditubuhnya," terang Sugian, saat membawa jenazah korban di Kamar Jenazah RSUD Dr Murjani Sampit, untuk dilakukan visum.
Sugian mengatakan, korban tewas di rumahnya dan dihadapan Sabariah istrinya di Desa Kelampan, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kejadian itu bermula ketika pelaku yang saat itu membawa tumbak dan mengenakan topeng mendatangi rumah korban.
Sambil mengendap pelaku mengempesi sepeda motor korban dan kemudian memancing Darman keluar. Setelah mendengar ada suara mencurigakan, korbanpun langsung ke ruang tamu rumah dan membuka kain tirai jendela.
Pada saat itulah, pelaku langsung menyerang korban dengan menombak kaca hingga mengenai tangannya dan perut sebelah kiri. Setelah itu, pelaku kembali masuk ke rumah korban dan menyerangnya lagi dengan mengarahkan tombak ke punggung, hingga membuat korban tewas.
"Saat itu korban sempat berjalan ke depan ruang tengah rumahnya. Sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya," kata Sugian.
Melihat korban ambruk bersimbah darah pelaku sempat memegang tangan korban untuk meminta maaf yang saat itu korban sudah tewas.
"Mereka berdua sudah lama selisih paham dan demdam. Perselisihan itu diduga akibat ilmu gaib, koran tidak percaya dengan ilmu gaib, sedangkan pelaku percaya akan adanya ilmu gaib," jelasnya.
Sementara itu pelaku berhasil ditangkap oleh jajaran Polsek Sungai Sampit, yang saat itu langsung mencegat pelaku di Jalan HM Arsyad. Karena pelaku saat itu masih membawa tombak yang digunakannya untuk membunuh.
Kasus pembunuhan itu sekarang sudah ditangani oleh pihak kepolisian, dan masih belum diketahui secara pasti motif dari pembunuhan itu.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "Ternyata! Kasus Pembunuhan Adik Ipar di Sampit Diduga Dendam Lama"
Posting Komentar