Pengembangan Minapolitan Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kotim

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berharap pengembangan kawasan minapolitan berkelanjutan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan setempat.

"Kita bersama harus menumbuhkan dan meningkatkan komitmen bersama, sinergitas membangun perikanan di kawasan minapolitan agar lebih nyata mempunyai peran dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Minggu.

Pemerintah kabupaten berupaya agar sektor kelautan dan perikanan terus tumbuh mengimbangi meningkatnya permintaan. Langkah ini juga untuk menyikapi pengaruh pasar terbuka agar nelayan tidak tersisih karena daya saing yang rendah.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah menyiapkan kebijakan yang mengedepankan pembangunan ekonomi perikanan berbasis wilayah dan komoditas unggulan dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan berdasarkan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas serta akselerasi tinggi.

Pengembangan kawasan minapolitan di tiga kecamatan yakni Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, ditetapkan melalui keputusan Bupati Kotawaringin Timur. Untuk percepatan pengembangan kawasan minapolitan, utamanya di Desa Sei Ijum yang menjadi zona inti kawasan minapolitan sebagai sentra perikanan terpadu memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan 13 desa hinterland wilayah pesisir lainnya.

Saat ini telah telah disiapkan perencanaan dan DED untuk rencana aksi tahun 2015 hingga 2019. Terobosan itu diharapkan mampu menjadi penggerak dan menciptakan keterhubungan fungsional dengan desa-desa hinterland potensi kelautan dan perikanan kawasan minapolitan.

"Untuk mendukung percepatan pembangunan daerah hinterland kawasan minapolitan berdasarkan pada keunggulan komparatif dan kompetitif agar mampu memainkan peran utama dalam perbaikan ekonomi daerah khususnya memberikan kontribusi terhadap PDRB dan pendapatan pelaku usaha," harap Supian.

Nelayan di Kotawaringin Timur didorong agar mampu mandiri, inovatif dan berorientasi bisnis. Peningkatan jumlah penduduk dan semakin menurunnya hasil tangkapan pada perairan, membuat sektor budidaya perikanan sedang memasuki fase pertumbuhan yang memberikan banyak peluang usaha yang patut diperhitungkan.

Supian bersyukur usulan pembangunan tata air makro direspons pemerintah pusat. Pembangunan tata air makro diharapkan dapat mendukung beroperasinya sistem produksi yang menerapkan teknologi budidaya tinggi efektif efisien dan berkelanjutan.

Saat ini tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam usaha perikanan budidaya, selain penguasaan teknologi, juga adanya keterbatasan akses jalan produksi, jembatan serta ketersediaan listrik dan pendampingan modal bagi pengembangan usaha tambak dari cara tradisional menuju industrialisasi.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga akan menjadi salah satu dari lima kabupaten se-Indonesia yang akan menerima program pembangunan gudang beku, terintegrasi dengan adanya unit pengelolaan udang atau ikan beku.

Tahun 2018 nanti, Kementerian Perhubungan akan membangun dermaga TPI-LASDP Sentra Perikanan Terladu Sijura. Di akhir 2017 ini, PLN Kalselteng akan meningkatkan kapasitas gardu induk dengan penambahan trafo 60 MNA.

Ini merupakan sangat menggembirakan karena semua pemangku kepentingan lintas pemerintahan serta lintas sektor memberikan dukungan bagi pembangunan kawasan minapolitan. Pemerintah daerah optimistis, jika program ini berjalan baik maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan.

Editor: Admin Kalteng

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Related Posts :

0 Response to "Pengembangan Minapolitan Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kotim"

Posting Komentar