Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Sampit, Senin mengatakan meski sejak awal 2017 jenjang pendidikan menengah nanti pengelolaannya diambil alih oleh pemerintah provinsi, namun untuk gaji guru kontrak akan tetap ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Pada tahun 2018, para guru honor atau kontrak daerah tersebut bisa memilih jika ingin tetap dibiayai oleh pemerintah Kotawaringin Timur maka bisa pindah mengajar ke SD atau SMP," katanya.
Supian Hadi mengungkapkan, untuk penempatan tugas akan diatur oleh pemerintah daerah, di mana sekolah SD atau SMP yang memerlukan tenaga pendidik maka disitulah akan ditugaskan.
Pemerintah daerah juga akan terus mengupayakan kesejahteraan guru kontrak tersebut, yakni dengan menaikkan insentif guru secara bertahap.
Supian Hadi menilai, SDM guru di Kotawaringin Timur perlu ditingkatkan agar pendidikan di daerah bisa lebih berkualitas.
"Ke depan apabila ada penerimaan tenaga guru konrtak lagi maka akan difokuskan ke sarjana, sebab banyak sarjana di Kotawaringin Timur yang masih belum mendapatkan pekerjaan," katanya.
Dengan lebih di utamakan sarjana, diharapkan yang lulusan SMA mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
"Minimal guru kontrak di Kotawaringin Timur nantinya adalah sarjana. Sebab sudah tidak selayaknya lulusan SMA sederajat mengajar pada jenjang pendidikan yang sama," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Suparmadi mengatakan, saat ini ada sekitar 5.765 guru yang tergabung dalam PGRI di Kotawaringin Timur.
"Dari 5.765 anggota PGRI lebih, setengahnya atau sekitar 51,62 persen merupakan tenaga honor atau guru kontrak yang tersebar di 742 satuan pendidikan," katanya.
Suparmadi juga mengaku mendukung keinginan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi jika kedepannya guru kontrak di daerah itu minimal sarjana.
Editor: Zaenal Abidin
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Pemkab Kotim Jamin Kesejahteraan Guru Kontrak SMA"
Posting Komentar