"Saya berharap insiden ledakan bom di Samarinda, tidak terjadi di wilayah Kalimantan Tengah termasuk Palangka Raya. Untuk itu saya minta aparat keamanan meningkatkan pengawasan guna memastikan keamanan tetap terjaga," kata Sugianor di Palangka Raya, Senin.
Meski demikian, politisi PKB ini yakin jika TNI-Polri juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi guna mencegah kejadian ledakan bom terjadi di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD "Kota Cantik" ini pun mengajak pihak keamanan, pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat bersama-sama meningkatkan kewaspadaan.
"Siapa pun yang melihat atau mengindikasikan ada sesuatu yang mencurigakan sebaiknya segera melapor pada pihak keamanan agar segera dilakukan langkah antisipasi," katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Palangka Raya dapat bersatu dan bekerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Jangan mudah terpancing isu-isu yang tidak jelas kebenarannya terlebih bersifat memprovokasi
dan menyesatkan. Kota kita adalah kota yang aman dan toleran ditengah keberagaman. Untuk itu mari kita bersama-sama menjaga situasi kondusif ini," katanya.
Ketua Umum PKB Palangka Raya ini juga mengatakan, pihaknya melalui sayap partainya siap bekerjasama dengan pihak keamanan jika diperlukan.
Pernyataan ini diungkapkan Sugianor saat dirinya dikonfirmasi terkait ledakan diduga berasal dari bom molotov di Gereja Oikumene Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Samarinda Kalimantan Timur pada Minggu sekitar pukul 11.30 WITA.
Dalam kejadian itu sedikitnya empat orang terluka. Ledakan yang berasal dari sebuah tas diduga berisi bom molotov yang dilempar pelaku berinisial J.
Empat orang terluka dalam ledakan itu yang sebagian anak-anak dan balita telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis. Saat ini kasus ini pun tengah dalam penyelidikan kepolisian setempat.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "TNI-Polri Diminta Tingkatkan Keamanan Terkait Ledakan Bom"
Posting Komentar