"Ketika ada konten atau informasi bermuatan sara masyarakat jangan langsung menerima mentah-mentah. Lakukan pengecekan terlebih dulu sumber dan kebenaran informasi itu," kata anggota Komisi B DPRD Kota, AT Prayer di Palangka Raya, Rabu.
Politisi Partai Nasdem itu juga meminta masyarakat di Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini tidak turut menyebarkan konten bermuatan sara terlebih yang bernada provokasi karena hal tersebut dapat menganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan bermasyarakat.
Dia mengatakan, perkembangan kemajuan teknologi informasi ini bagai dua sisi mata pisau. Di satu sisi bernilai positif tapi di sisi lain dapat membahayakan kehidupan. Maka kepandaian dan kebijakan masyarakat sebagai pengguna dan pelaku media sangat diperlukan.
Masyarakat harus semakin pandai, semakin bijak dan selektif dalam mengunggah, membagikan dan menyerap informasi di media sosial.
"Untuk itu, jangan sampai sebagai pengguna, masyarakat terjebak dan dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab yang menebarkan isu sara dan ujaran kebencian demi keuntungan pribadi," katanya.
Dia pun berharap pihak berwenang memperketat pengawasan terhadap akun-akun penyebar informasi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan.
"Saya pun berharap pihak terkait yang berwenang dapat menindak tegas pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan informasi berbau provokasi, sara dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan terlebih membahayakan stabilitas NKRI," tambah Sekretaris Komisi B DPRD Palangka Raya, Alfian Batnakanti.
Politisi Gerindra itu pun mendukung terbentuknya satuan keamanan dunia maya "cyber crime" yang diharapkan dapat menangkal berbagai informasi yang dapat mengganggu dan mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Cegah Konflik SARA, Masyarakat Diminta Kritis Terhadap Informasi Medsos"
Posting Komentar