"Di sini (Kotawaringin Timur) saja sedikitnya 20 kali pembobolan yang mereka lakukan. Kami belum tahu aksi mereka di daerah lainnya karena di antara mereka ini ada yang memang residivis," kata Wakapolres Kotawaringin Timur Kompol Bronto Budiyono di Sampit, Senin.
Tiga terduga yang diamankan tersebut adalah IS, Pon dan JND. IS dan Pon terpaksa dilumpuhkan oleh polisi saat penangkapan pada Senin dini hari.
Dijelaskan Bronto, pembobolan dengan cara merusak ATM itu pertama kali dilakukan pada 28 Oktober lalu oleh IS dan Pon. Saat itu mereka mendapatkan uang Rp57,5 juta dari membobol ATM di sejumlah lokasi. IS memberi Pon Rp7,5 juta, sedangkan sisanya dibawanya pulang ke Lampung pada 30 Oktober.
IS kembali ke Sampit pada Sabtu (5/11) dan kembali membobol ATM. Kali ini selain bersama Pon, mereka juga mengajak JND yang ternyata sama-sama berasal dari Lampung. Mereka mendapat Rp15 juta uang hasil membobol ATM.
Mereka kembali mengulangi kejahatan tersebut pada Minggu(6/11). Mereka kembali mendapatkan uang Rp15 juta dari membobol sejumlah ATM di Kecamatan Kotabesi.
Namun mereka tidak menyadari aksi mereka terekam kamera tersembunyi di ATM yang pernah mereka bobol. Polisi berhasil menangkap mereka di sebuah barak kontrakan di Jalan Desmon Ali Sampit.
"Mereka dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 dengan ancaman tujuh tahun penjara. Kasus ini masih kami dalami lagi untuk pengembangan," kata Bronto didampingi Kepala Bagian Operasional AKP Muhammad Ali Akbar dan Kasat Reskrim Iptu Reza Fahmi.
Pengakuan para pelaku kepada polisi, ATM yang pernah mereka bobol di Sampit adalah milik BRI di Jalan Kapten Mulyono, Borneo City Mall, Jalan Gatot Subroto dan Kotabesi.
Jika dihitung, uang BRI yang dibobol mencapai Rp87,5 juta. Namun saat penangkapan, uang yang tersisa dan diamankan dari para pelaku hanya Rp23.400.000.
"Uangnya dipakai untuk berbagai keperluan. Saya baru melakukan ini di sini," kilah IS.
Sementara itu, Pemimpin BRI Cabang Sampit, Tasurun mengatakan, pihaknya mulai curiga ketika ada keganjilan jumlah transaksi dalam dua bulan terakhir. Pembobolan diketahui setelah melihat hasil rekaman kamera tersembunyi.
"Setelah ada hasil rekaman kamera, kami laporkan ke polisi. Kami berterima kasih karena polisi berhasil menangkap para pelaku. Kami masih mendata berapa total kerugian kami," kata Tasurun.
Dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat bertransaksi di ATM dan diminta segera melaporkan jika ada yang mencurigakan. BRI akan meningkatkan pengamanan ATM yang ada di daerah itu.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Bobol 20 ATM Di Sampit, 3 Warga Lampung Berhasil Ditangkap"
Posting Komentar