Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Erlin Hardi mengungkapkan bahwa sepanjang 3 kilometer drainase atau saluran primer milik pemerintah provinsi berpotensi menjadi penyebab banjir di Kota Pulang Pisau.
"Saluran primer ini berada di ruas jalan Trans Lintas Kalimantan dan penanganannya dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui dinas terkait," kata Erlin Hardi di Pulang Pisau, Rabu.
Erlin mengaku sebagian saluran primer di ruas jalan milik provinsi ini sebagian besar sudah mengalami pendangkalan dan juga penyempitan karena semak belukar.
Menurut dia, dari Jalan Trans Lintas Kalimantan Km 10 ada sepanjang 3 kilometer saluran yang perlu dinormalisasi.
Dijelaskannya, bahwa saluran primer ini juga menjadi utama karena menghubungkan saluran skunder dari pemukiman warga yang berakhir menuju Sungai Kahayan.
"Apabila saluran primer ini tersumbat, dipastikan berpotensi menimbulkan banjir di dalam lingkungan Kota Pulang Pisau," katanya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan masalah saluran primer tersebut. Apabila memang ada anggaran yang dialokasikan, tentunya sangat membantu pemerintah setempat karena untuk normalisasi membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Selain itu, pengerjaan juga dilakukan dengan alat khusus seperti excavator apung agar normalisasi bisa berjalan maksimal.
Erlin menyebutkan dari terjadinya banjir di dalam lingkungan Kota Pulang Pisau, pihaknya juga melakukan evaluasi dan membuat perencanaan untuk Tahun 2017 mendatang.
"Paling tidak dilakukan normalisasi terhadap saluran-saluran sekunder tersebut, serta menambah saluran sekunder lagi apabila dipandang perlu," ucapnya.
Tingginya curah hujan yang terjadi Selasa (22/11) pagi menyebabkan hampir sebagian pemukiman warga di Kota Pulang Pisau terendam banjir dadakan ini. Air sungai Kahayan yang mengalami pasang juga berpengaruh terhadap pembuangan air dari pemukiman penduduk.
Wayan salah satu warga Desa Mentaren II mengaku akibat banjir yang terjadi di daerahnya, membuat ikan yang dipelihara di dalam kolam ikut meluap dan mengalami kerugian. Selain itu beberapa tanaman tumbuh milik warga ada yang terendam.
Hal senada juga disampaikan Anton Supardi. Akibat banjir ini ada banyak hewan ternak milik warga seperti ayam dan kambing mati, karena banjir seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "3 Kilometer Saluran Drainase Milik Pemprov Kalteng Berpotensi Jadi Penyebab Banjir Kota Pulpis"
Posting Komentar