"Dalam acara debat publik calon Pilkada Kota Palangka Raya, banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Itu diduga KPU setempat kurang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa mengenal calon kepala daerahnya yang pada 27 Juni 2018 itu akan mereka pilih?" kata Anggota DPRD Kota Palangka Raya Sugianor.
Sugianor menjelaskan, untuk debat publik kedua yang akan digelar pada Sabtu (23/6/2018), ia meminta pihak KPU agar gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat. Baik melalui media sosial, grup Whatsapp, daring, spanduk di setiap kecamatan serta mengabarkan bahwa debat publik kedua nanti akan ditayangkan di televisi lagi.
"Debat publik pertama mereka tidak gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat. Apalagi saya sempat mendengar mereka membuat spanduk untuk menginformasikan debat publik jumlahnya terbatas. Padahal jika memanfaatkan media sosial yang sering digunakan masyarakat, tentu penyebarannya lebih efektif," katanya.
Sugianor yang juga Anggota Komisi B DPRD Kota setempat berkeinginan, pada debat selanjutnya masyarakat mengetahui meski hanya melihat melalui televisi. Bahkan kalau bisa diusahakan melalui live streaming via Youtube.
Hal itu bertujuan untuk mengenalkan secara luas empat pasangan calon kepala daerah kepada masyarakat yang nantinya akan dipilih mereka sesuai dengan hati nuraninya pada hari H-nya.
Baca: Debat publik pertama Pilkada Palangka Raya tanpa panelis, kenapa?
"Ini kan waktu untuk sosialisasi keempat calon sudah mepet, maka dari itu untuk debat publik yang kedua jangan sampai masyarakat tidak mengetahuinya bahwa acara tersebut ditayangkan di televisi. Kemudian tontonan tersebut agar masyarakat mengetahui apa visi dan misi calon kepala daerah tersebut, sehaingga pada hari H-nya mereka memastikan sudah memiliki pilihan yang tepat di hatinya," tegasnya.
Sebelumnya, debat publik calon kepala daerah pertama yang diselenggarakan di sebuah hotel di Kota Palangka Raya itu berjalan lancar dan aman. Debat publik putaran pertama untuk Pilkada Kota Palangka Raya berlangsung tanpa panelis. Sementara itu para pendukung keempat calon tidak bisa masuk ke dalam ruangan semua, sebab panitia membatasi agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan acara itu.
0 Response to "KPU Kota terkesan tidak serius urus debat publik"
Posting Komentar