Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Kecelakaan di sungai yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan menimpa satu keluarga yang merupakan warga Tumbang Pasangon, Kecamatan Kahayan Hulu Utara.
Satu keluarga tersebut berjumlah lima orang yakni Yuliadi (ayah korban) (35), Nite (ibu korban) (32), Seldi Saputra (kakak korban) (19), Martal (paman korban) (25), dan korban Adelianata (3).
Satu keluarga ini mengalami kecelakaan ketika hendak pulang dari berbelanja. Kelotok (perahu mesin, Red) yang mereka gunakan menabrak kayu yang berada di tengah-tengah sungai.
"Akibatnya, satu korban yang masih balita berusia 3 tahun atas nama Adelianata tewas terseret derasnya DAS Kahayan, dan baru ditemukan lima hari kemudian," terang Kapolsek Kahayan Hulu Utara, Iptu Untung Basuki, Kamis.
Ia membeberkan, kejadian yang terjadi pada Sabtu (9/12) ini bermula ketika satu keluarga ini berangkat menuju Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara dengan menggunakan kelotok berukuran sedang untuk menjual emas hasil kerja mereka.
Awal keberangkatan satu keluarga tersebut bisa sampai dengan selamat ke tempat tujuan. Sekitar Pukul 11.45 WIB, usai berbelanja keperluan sehari-hari di Pasar Tumbang Miri, mereka pun kembali dengan menggunakan kelotok yang sama.
Sekitar Pukul 12.00 WIB, saat melintas di Desa Tumbang Pasangon, motoris Yuliadi yang juga ayah korban tidak ingat bahwa di daerah tersebut ada tunggul kayu.
"Akibatnya kelotok menabrak kayu tersebut, dan mengenai sisi sebelah kiri. Kuat gunjangan mengakibatkan korban Adelianata (3) yang saat itu berada dipangkuan ibunya Nite (32) terlempat ke sungai," katanya.
Ia mengatakan, upaya ayah dan paman korban untuk menyelamatkan balita malang tersebut sia-sia, karena derasnya arus sungai pada saat kejadian. Mereka pun langsung memberitahukan kejadian tersebut ke masyarakat dan Polsek Kahayan Hulu Utara. Selang beberapa lama, upaya pencaharian pun dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
"Kami dengan dibantu masyarakat terus melakukan pencarian. Namun, karena terkendala faktor cuaca dengan intensitas hujan lebat, dan debit air Sungai Kahayan semakin tinggi, sehingga upaya tersebut kita hentikan untuk sementara waktu," katanya.
Kemudian, setelah lima hari kejadian, tepatnya Kamis (14/12) sekitar Pukul 07.30 WIB, jazad korban pun akhirnya ditemukan. Saat itu, paman korban yakni Irwan dan Hadir melihat benda seperti boneka mengapung di sungai setelah di dekati ternyata benda mirip boneka itu adalah korban Adelianata (3).
"Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek warna merah dan sudah tidak menggunakan baju. Korban ditemukan 500 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP)," tandasnya.
Ia menambahkan, atas penemuan jazad korban, pihak keluarga tidak mempermasalahkan kejadian ini, dan tidak akan menutut secara hukum, "Serta menganggap masalah ini sebagai musibah," demikian Untung Basuki.
0 Response to "5 Hari Dicari, Adelianata Ditemukan Tewas di DAS Kahayan"
Posting Komentar